Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Penyebab Daun Aglonema Mengecil serta Solusinya

Akibat yang ditimbulkan dari daun aglonema mengecil bisa fatal. Jika tidak segera diatasi, daun aglonema yang mengecil lama-kelamaan akan membuat tanaman aglonema menjadi kerdil hingga mati.

Lalu bagaimana cara mengatasi daun aglonema yang mengecil? Sebelum mengatasinya, ketahui dulu apa saja penyebab daun aglonema mengecil.

Seperti diberitakan Kompas.com (7/9/2021), setidaknya ada tiga penyebab daun aglonema mengecil. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Media tanam sudah kurang nutrisi

Penyebab daun aglonema mengecil yang pertama adalah media tanamnya yang sudah kurang nutrisi. Untuk hal satu ini, kamu harus menambahkan nutrisi ke dalam media tanam aglonema dengan dua cara.

Cara pertama yaitu dengan membongkar media tanam kemudian menggantinya dengan media tanam yang baru.

Jika cara ini terasa merepotkan, jangan khawatir karena masih ada cara kedua. Cara yang kedua yakni cukup menambahkan media tanam baru ke bagian atas media tanam lama.

Kendati demikian, tambahan media tanam baru cukup menggunakan campuran 1 bagian sekam padi dan 1 bagian pupuk kandang atau kotoran hewan yang sudah didiamkan lama.

Kemudian taburkan media tanam baru dari sekam padi dan pupuk kandang ke bagian atas media tanam aglonema yang sudah lama. Dengan melakukan dua cara tersebut, maka media tanam aglonema akan kembali ternutrisi.

2. Aglonema stres

Penyebab daun aglonema mengecil yang berikutnya adalah aglonema yang stres. Stres pada aglonema bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya terlalu lama terpapar sinar matahari.

Selain paparan sinar matahari, stres pada tanaman aglonema juga bisa disebabkan oleh pupuk yang tidak konsisten atau terlalu banyak campurannya.

Solusi dari masalah ini adalah kamu bisa menyemprotkan larutan vitamin B1 ke aglonema. Caranya cukup semprotkan daun aglonema dengan larutan vitamin B1 (1 liter air dicampur dengan 1 gram vitamin B1).

Semprotkan larutan vitamin V1 ke seluruh permukaan daunnya, terutama belakang daun. Lakukan penyemprotan larutan vitamin B1 ke daun aglonema setiap pagi.

Bagaimana jika sulit mendapatkan vitamin B1? Jangan khawatir. Cukup ganti dengan air leri atau air cucian beras yang masih baru.

Sekadar informasi, air cucian beras mengandung vitamin B1. Seperti pada vitamin B1, kamu hanya perlu menyiramkan air cucian beras ke media tanam aglonema secukupnya.

Penyiraman dengan air cucian beras perlu dilakukan sebanyak 2 kali seminggu atau 3 hari sekali sampai aglonema mengeluarkan daun muda yang lebih besar daripada sebelumnya.

3. Aglonema sedang sakit

Terakhir adalah karena aglonema sedang sakit. Hal ini bisa menyebabkan daun aglonema mengecil bisa karena terkena jamur atau bakteri.

Untuk membedakannya tidak sulit. Kalau aglonema terkena jamur maka daun bagian atasnya mengecil dan daun bagian bawahnya akan menguning.

Solusinya adalah dengan menggunakan antracol fungisida atau pembasmi jamur. Jadi, antracol fungisida bisa juga dicampur dengan air cucian beras dengan takaran 1 liter air cucian beras dan 1 gram antracol fungisida.

Selanjutnya siramkan air cucian beras yang telah dicampur antracol ke media tanam aglonema.

Kemudian untuk aglonema yang terkena bakteri, ciri-cirinya adalah di bagian aglonema tersebut ada yang berlendir, bisa bagian batang atau daunnya.

Jika bagian daun yang berlendir, maka potong bagian daun yang berlendir tersebut. Setelah itu oleskan dengan air sabun cuci piring (1-2 tetes sabun cuci piring dicampur air secukupnya).

Apabila bagian batang yang berlendir, maka tidak perlu dipotong. Cukup bersihkan batang dengan air bersih kemudian oleskan dengan air sabun cuci piring.

(Sumber:Kompas.com/: Abdul Haris Maulana | Editor: Sakina Rakhma Diah Setiawan)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/18/171400365/3-penyebab-daun-aglonema-mengecil-serta-solusinya

Terkini Lainnya

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke