Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Penggunaan Essential Oil di Rumah Berbahaya untuk Hewan Peliharaan? Ini Penjelasan Ahli

KOMPAS.com - Penggunaan essential oil kini kini menjadi tren. Di media sosial, beredar informasi yang menyebutkan penggunaan essential oil bisa menyebabkan gangguan pada hewan peliharaan. 

"Untuk orang yang bela haiwan di rumah please jangan guna essential oils. Essential oils can pose a toxic risk to household pets, especially to cats," tulis @izzahruangyodd dalam twitnya.

Penjelasan ahli

Wakil Direktur Bidang Pendidikan RSH Prof Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM), Dr drh Slamet Raharjo, mengatakan, ada dua tipe essential oil yang perlu diketahui.

Dua tipe itu adalah essential oil volatil dan essential oil tidak volatil.

Ia menyebutkan, essential oil volatil (minyak yang mudah menguap) tetap aman bagi hewan peliharaan.

"Essential oil volatil sehingga ketika terhirup hewan peliharaan seperti anjing, kucing, burung maupun reptil tetap aman," ujar Slamet saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/8/2021).

"Sedangkan yang non-volatil selama tidak terhirup, aman," lanjut dia.

Ia menjelaskan, essential oil pada humidifier atau diffuser (alat pelembab udara yang bekerja dengan cara menyemprotkan uap air ke udara) lebih difungsikan untuk menambah aroma seperti pada penggunaan untuk aromaterapi.

Secara umum, konsentrasi yang digunakan pada humidifier maupun diffuser biasanya sangat rendah, berkisar 3-5 per mil (ppm).

Ketika uap air tersebar di udara dalam butiran yang sangat halus, maka kadar essential oilnya semakin berkurang. Essential oil yang digunakan adalah essential oil volatil. 

Perhatikan ini

Meski ruangan menjadi wangi dan segar, ternyata ada dampak yang berpengaruh pada hewan peliharaan jika kita menggunakan essential oil dalam jumlah yang banyak atau terlalu sering.

Slamet mengungkapkan, jika hewan peliharaan menghirup essential oil dalam konsentrasi yang melebihi ambang yang dapat ditolerir tubuh, bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

"Bisa menyebabkan gangguan kesehatan terutama pada saluran pernapasan atas (rhinitis, trakeitis) dan bila paparan berlangsung secara terus menerus gangguan pernapasan atas dapat berlanjut menjadi radang bronkus (bronkitis)," ujar Slamet.

Bahkan, bisa berakibat fatal seperti menjadi radang paru-paru (pneumonia). 

Sementara itu, dokter hewan yang juga akademisi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Kupang, drh Yeremia Yobelanno Sitompul, mengatakan, ada beberapa jenis essential oil yang dapat menyebabkan keracunan pada hewan peliharaan.

"Hal yang saya ketahui itu, essential oil dapat menyebabkan keracunan, tapi untuk mengenai kepastiannya itu data secara scientific masih sedikit," ujar Yeremia saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (21/8/2021).

"Ada case report menyebutkan bahwa essential oil ada yang beracun, ada yang tidak baik untuk kucing maupun anjing, salah satunya yang beracun yang mengandung phenol," kata dia.

Jika terhirup kucing, kata Yeremia, kandungan phenol dapat menyebabkan masalah atau gangguan pada hati.

Sebab, kucing dinilai lebih rentan keracunan ketimbang anjing. Hal ini dilihat dari bentuk tubuh kucing yang lebih kecil dibandingkan dengan anjing.

Sehingga, jika terkena racun dalam jumlah yang sama, maka kucing akan menerima racun dalam dosis besar.

Selain itu, faktor keracunan dari essential oil kepada hewan peliharaan juga bergantung pada seberapa banyak hewan terekspos dalam essential oil.

Menurut Yeremia, dampak keracunan pada hewan yang paling berbahaya ketika racun menyerang organ dalam.

"Misalnya essential oil diserap melalui pernapasan itu bisa menyebabkan masalah pernapasan, ada yang bilang kucing yang punya masalah pernapasan (bawaan) ini lebih rentan mengalami gangguan pernapasan kalau terekspos essential oil," ujar Yeremia.

Tanda-tanda hewan keracunan

Yeremia mengungkapkan, uap essential oil akan menempel di bulu atau rambut hewan. Kemudian, tanpa disadari, kucing atau anjing menjilat bulu mereka dan berpotensi menjadi keracunan.

"Nah, di sini owner atau pemilik juga penting untuk memahami tanda-tanda hewan mengalami keracunan," ujar Yeremia.

Ada beberapa tanda-tanda hewan peliharaan mengalami keracunan, antara lain:

  • Linglung
  • Muntah
  • Bersalivasi atau mengeluarkan liur berlebih
  • Kulitnya menjadi kemerahan
  • Rasa gatal
  • Kebiasaan menjilati kulit hewan secara berlebih

Apakah reaksi keracunannya spontan atau berselang beberapa jam?

Reaksi hewan peliharaan terpapar racun ini bergantung pada apakah hewan termasuk jenis yang sensitif atau tidak, ukuran hewan, dan seberapa lama hewan terekspos racun tersebut.

"Dari faktor-faktor ini bisa jadi responsnya berbeda dan efeknya juga berbeda," ujar Yeremia.

Selain itu, ia juga sulit menentukan berapa lama efek keracunan akan berlangsung. 

Apabila hewan peliharaan Anda mengalami gejala atau tanda-tanda keracunan, maka tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah membawa hewan ke klinik hewan terdekat.

Tidak hanya itu, hewan peliharaan juga perlu untuk diberikan ruangan yang terbuka untuk memudahkan bernapas atau melancarkan inhalasinya.

Yeremia mengimbau kepada pemilik hewan peliharaan untuk tidak memaksa atau mencegah hewan yang keracunan muntah.

Sebab, tindakan tersebut dapat mencegah racun masuk lebih dalam ke organ tubuh. 

Masa pemulihan hewan bergantung pada individu hewan dan eksposure racun yang diterima, juga bergantung pada seberapa cepat hewan mendapatkan pertolongan pertama.  

https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/26/094000165/apakah-penggunaan-essential-oil-di-rumah-berbahaya-untuk-hewan-peliharaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke