Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Lewatkan 4 Fenomena Langit Ini, Bulan Purnama Rusa hingga Puncak Hujan Meteor

KOMPAS.com - Akhir bulan Juli 2021 ini akan ada beberapa fenomena langit yang dapat disaksikan oleh Anda dari rumah.

Fenomena langit tersebut antara lain Bulan Purnama Rusa, Konjungsi Tropel Bulan-Jupiter-Saturnus, Perihelion Merkurius, hingga puncak meteor Delta Aquarid dan Capricornid.

Berikut ini jadwal fenomena langit menjelang akhir Juli 2021.

1. Bulan Purnama Rusa

Bulan mengalami fase bulan purnama atau fase oposisi solar Bulan. Kali ini bulan purnama tersebut disebut purnama Rusa.

Fenomena ini berlangsung dari Jumat (23/7/2021) hingga puncak fase bulan purnama yang sebenarnya terjadi pada 24 Juli 2021.

Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang dalam keterangan tertulisnya mengatakan, Fase bulan purnama adalah konfigurasi ketika Bulan terletak membelakangi Matahari dan segaris dengan Bumi dan Matahari.

Sementar jarak Bulan dari Bumi (Geosentrik) sekitar 364.546 kilometer dan terletak di konstelasi Capricornus.

Meski begitu, bulan purnama kali ini tidak diiringi dengan gerhana bulan.

Ini terjadi karena orbit Bulan membentuk sudut 5,1 derajat terhadap ekliptika, dan bulan tidak selalu memasuk bayangan Bumi ketika fase bulan purnama.

"Sehingga, setiap fase bulan purnama tidak selalu beriringan dengan gerhana Bulan," jelasnya.

2. Konjungsi tripel Bulan-Jupiter-Saturnus

Fenomena langit ini akan berlangsung mulai 23-27 Juli 2021, dengan penampakan planet Jupiter dan Saturnus.

Kedua planet tersebut mengalami tripel konjungsi atau bersejajar dengan bulan di langit.

Anda dapat mengamati fenomena ini mulai pukul 20.00-21.00 WIB dari arah Timur-Tenggara hingga pukul 05.30 WIB dari arah Barat-Barat Daya.

3. Perihelion Merkurius

Fenomena langit yang juga akan menghiasi langit Indonesia adalah Perihelion Merkurius, yang terjadi pada Sabtu (24/7/2021).

Perihelion Merkurius ini terjadi setiap rata-rata 88 hari sekali atau empat kali dalam setahun.

Umumnya Perihelion terjadi karena konfigurasi planit yang berada di titik terdekat dari matahari.

Sehingga menyebabkan orbit planet yang berbentuk elips dengan Matahari terletak di salah satu dari kedua titik fokus orbit tersebut.

Fenomena akan terjadi pada 24 Juli 2021 pukul 08.04 dengan jarak 46 juta kilometer dari matahari.

4. Puncak hujan meteor Capricornid dan Delta Aquarid

Puncak hujan meteor Capricornid akan terjadi pada pekan terakhir bulan Juli.

Hujan meteor Capricornid diketahui aktif sejak 3 Juli hingga 15 Agustus 2021 mendatang.

Meski demikian, puncak hujan meteor akan terjadi pada 28-29 Juli 2021.

Andi mengatakan fenomena ini dapat dilihat dengan mata telanjang, jika kondisi cuaca cerah tanpa halangan apapun di sekitar medan pandang.

"Butuh kesabaran untuk menantikan hujan meteor ini, mengingat intensitas (jatuhnya meteor) yang relatif sedikit (5 meteor per jam)," ujarnya.

Sementara puncak hujan meteor Delta Aquarid juga terjadi bersamaan.

Namun hujan meteor Aquarid telah aktif sejak 12 Juli hingga 23 Agustus 2021 nanti.

Puncak hujan meteor ini terjadi pada 28 Juli pukul 10.00 WIB, juga dapt disaksikan hari itu padaa pukul 19.45 WIB dari arah Timur-Tenggara.

Besoknya 29 Juli 2021, fenomena huna meteor Delta Aquarid juga masih berlangsung pada pukul 05.30 WIB dari arah Barat-Barat Daya. Sedangkan intensitas hujan meteor Delta Aquarid ini lebih banyak dibandingkan dengan Capricornid, maksimum jatuh 14-15 meteor per jam.

(Penulis: Ellyvon Pranita/Editor: Bestari Kumala Dewi)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/24/070500665/jangan-lewatkan-4-fenomena-langit-ini-bulan-purnama-rusa-hingga-puncak

Terkini Lainnya

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke