Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terpilih Jadi Menparekraf, Berikut 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Sandiaga Uno

KOMPAS.com - Mantan Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2019 Sandiaga Salahuddin Uno dipilih sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI pada Selasa (22/12/2020).

Ia menggantikan posisi Wishnutama sebagai Menparekraf dalam Kabinet Indonesia Maju.

Sosok Sandiaga telah dikenal lantaran beliau merupakan pengusaha sekaligus mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Berikut 5 hal yang perlu diketahui dari sosok pria kelahiran 28 Juni 1969 ini:

1. Memiliki kekayaan mencapai Rp 5 triliun

Dilansir dari Kompas.com (23/12/2020), Sandiaga Uno memiliki kekayaan mencapai Rp 5.099.960.524.965.

Adapun data tersebut disampaikan Sandiaga pada 13 Agustus 2018.

Kekayaan terbanyak ada di kategori surat-surat berharga yakni Rp 4.707.615.758.

Selain itu, ia juga memiliki 15 tanah dan bangunan senilai total Rp 191.644.398.989.

Tanah dan bangunan milik Sandiaga itu tersebar di jakarta Selatan, Tangerang, Singapura, Washington, Boston, dan New York.

Diketahui, Sandiaga juga masih memiliki kekayaan di kategori lainnya.

2. Termasuk orang terkaya ke-63 di Indonesia

Melansir Kompas.com (22/12/2020), berdasarkan biografi Sandiaga Uno, ia pernah bekerja di sebuah perusahaan namun perusahaan itu bangkrut.

Kemudian, bersama rekannya, Sandiaga mendirikan PT Saratoga Advisor, perusahaan yang bergerak di bidang keuangan.

Sandi juga pernah dinobatkan oleh Globe Asia sebagai orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan jumlah kekayaan mencapai 245 juta dollar AS.

Selain itu, ia pun mendapat penghargaan Enterpreneur of The Year dari Enterprise Asia pada 2008.


3. Mendirikan startup kebutuhan pokok

Mengutip Kompas.com (2/9/2020), Sandiaga Uno meluncurkan rintisan (startup) bertajuk Sembapur.

Ia menjelaskan, startup ini menawarkan kebutuhan pokok dengan sumber barang dari tangan pertama, pasokan terjamin dan harga terbaik.

Selain itu, tujuan dirintisnya Sembapur agar dapat bersinergi dengan foodpreneur di beberapa daerah, sehingga mempercepat terciptanya food estate di daerah tersebut.

4. Keluar masuk Partai Gerindra

Dilansir dari Kompas.com (16/10/2019), Sandiaga sempat mundur dari keanggotaan partai Gerindra lantaran mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo pada Pilpres 2019.

Sebelumnya, Sandiaga Uno pertama kali bergabung dengan Partai Gerindra pada 2015.

Saat itu, Prabowo memintanya untuk membantu di partai berlambang burung garuda itu.

Kemudian, ia meminta restu kepada ibundanya, Mien Rachman Uno, dan ia mengizinkan Sandi masuk ke politik.

Setelah tiga tahun menjadi kader Gerindra, Sandiaga harus melepas keanggotaanya karena mencalonkan diri sebagai wakil presiden.


5. Pemilik beberapa saham Panama Papers

Menurut pemberitaan Kompas.com (6/4/2016), Sandiaga mengatakan bahwa PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, perusahaan yang ia pimpin sebelum terjun ke politik, memiliki sejumlah perusahaan offshore seperti yang disebutkan "Panama Papers".

Panama Papers merupakan kumpulan 11,5 juta dokumen rahasia yang dibuat oleh penyedia jasa perusahaan asal Panama, Mossack Fonseca.

Ia menyebutkan, ada sejumlah keuntungan menggunakan jasa ini antara lain, seperti proses perizinan yang cepat dan hukum yang pasti di negara tempat perusahaan terdaftar.

Sandi menjadi salah satu nama yang tercatat dalam "Panama Papers" sebagai direktur dan pemegang saham dari Goldwater Company Limited, Attica Finance Ltd, Pinfefields Holdings Limited, Velodrome Worldwide, Sun Global Energy Inc, Finewest Capital Ventures Ltd, Alberta Capital Partners Ltd, Mac-Pacific Capital Inc, Netpoint Investments Ltd, dan Fleur Enterprises Ltd.

(Sumber: Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah, Nibras Nada Nailufar, Ambaranie Nadia Kemala Movanita | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Fidel Ali, Diamanty Meliana)

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/25/070500565/terpilih-jadi-menparekraf-berikut-5-hal-yang-perlu-diketahui-soal-sandiaga

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke