Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Uji Rapid Test Antigen pada Minuman Berkarbonasi Disebut Positif Covid-19

KOMPAS.com - Di media sosial tersiar narasi mengenai minuman berkarbonisasi Coca-Cola positif saat diuji menggunakan alat rapid test antigen Covid-19.

Klaim itu muncul dari anggota parlemen Austria, Michael Schnedlitz. Ia melakukan eksperimen menggunakan Coca-Cola sebagai sampel pada alat rapid test antigen dan hasilnya positif. Menurutnya, eksperimen itu menunjukkan bahwa tes massal Covid-19 tidak berguna.

Narasi tersebut tidak benar.

Produsen rapid test antigen Dialab menyatakan, eksperimen yang dilakukan Schnedlitz tidak benar karena tidak sesuai dengan pedoman pengujian pada alat rapid test antigen.

Eksperimen Schnedlitz tersebut juga tidak sesuai dengan pedoman pengujian dari badan kesehatan dunia WHO dan FDA.

Narasi yang Beredar

Narasi Coca-Cola dapat menguji positif Covid-19 berasal dari pidato anggota National Council Austria, Michael Schnedlitz, di parlemen Austria pada 10 Desember 2020.

Akun Facebook Michael Tammaro pada Selasa (15/12/2020) mengunggah video yang menampilkan anggota National Council Austria, Michael Schnedlitz, tengah berpidato di parlemen Austria.

Saat berpidato, Schnedlitz membawa segelas Coca-Cola ke podium, lantas meneteskannya ke alat rapid test antigen corona. Beberapa menit kemudian muncul hasil yang menunjukkan positif.

Setelah mendemonstrasikan percobaan itu, Schnedlitz menyatakan bahwa tes massal Covid-19 selama ini tidak berguna dan menyesatkan serta memboroskan jutaan euro uang pajak.

Dalam video yang diunggah akun Twitter Naomi Seibt dengan subjudul bahasa Inggris, Schnedlitz melontarkan pernyataan berikut yang dialihkan ke bahasa Indonesia:

"Dan di sini kita bisa melihat hasil dari uang pajak yang sudah dibuang. Dan saya harus mengatakan kita saat ini memiliki masalah, Tuan Presiden, karena kami menunjukkan hasil tes positif Corona di parlemen!"

Akun Michael Tammaro menulis di statusnya sebagai berikut setelah dialihkan ke bahasa Indonesia:

"Anggota parlemen Austria membuktikan bahwa Coca-Cola bahkan dapat dites positif Covid-19! Uji RT-PCR cacat dan kita tengah dibodohi!"

Narasi serupa juga diedarkan akun ini, ini, ini, dan ini.

Juga muncul narasi yang sama dalam bahasa Indonesia yang diedarkan akun ini. Berikut nukilan statusnya:

"Parlemen di Austria membuktikan ngawurnya hasil rapid test dgn memberi contoh segelas Coke yg dites dan hasilnya positif.
Yg bikin gw trenyuh, marah sekaligus bingung, udah ada ribuan bukti dari hampir seluruh dunia bahkan dokter2 patologi Indonesia juga sependapat, tapi kenapa rapid masih DIWAJIBKAN sampai memakan banyak korban jiwa? Lu psikopat apa gimana?
Demi lindungin bisnis iblis kayak gini lu sampai penjarain orang ya @ikatandokterindonesia? Mana sumpah dokter lu?"

Penjelasan

Produsen rapid test antigen Dialab menanggapi presentasi yang ditunjukkan Michael Schnedlitz karena Schnedlitz menggunakan produk Dialab dalam eksperimennya yang memakai Coca-Cola.

Lewat akunnya di Facebook dan YouTube, Dialab menilai sejumlah tahap uji coba yang dilakukan Schnedlitz tidak benar. Salah satunya, sampel Coca-Cola tidak diputar dengan larutan penyangga (buffer).

Ketika hal itu terjadi, protein antibodi dari tes tersebut akan dihancurkan dan menunjukkan tanda positif.

"Jika pengujian dilakukan dengan benar, sampel selalu diaduk lebih dulu di dalam cairan (buffer) yang menjaga nilai pH konstan," kata Dialab.

Selain itu, tes seharusnya dilakukan oleh staf rumah sakit atau orang yang terlatih untuk menghindari hasil yang salah.

Dialab menyertakan video pengujian sampel Coca-cola yang diolah lebih dulu dengan buffer dan hasilnya negatif.

Dikutip dari Reuters, buffer merupakan langkah dalam instruksi pengujian dari berbagai organisasi dan pabrikan. Hal ini dijelaskan dalam situs web badan kesehatan dunia WHO, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, dan Roche.

Video eksperimen Schnedlitz di parlemen Austria yang diunggah channel YouTube Smooth Media mencantumkan tanggapan dari politisi Austria lainnya. Politisi itu menolak klaim Schnedlitz dan menuduhnya mabuk.

Kesimpulan

Narasi bahwa pengujian sampel Coca-Cola pada rapid test antigen Covid-19 yang menunjukkan hasil positif, seperti yang dipresentasikan anggota parlemen Austria Michael Schnedlitz, tidak benar.

Pengujian yang dilakukan Schnedlitz tidak sesuai dengan pedoman pengujian rapid test antigen yang tepat.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/24/103321065/klarifikasi-uji-rapid-test-antigen-pada-minuman-berkarbonasi-disebut

Terkini Lainnya

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke