Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Diet Meningkat di Amerika Serikat, Ada Apa?

KOMPAS.com - Sebuah laporan mengungkapkan baru-baru ini makin banyak warga Amerika Serikat (AS) yang melakukan diet.

Dilansir AP news, Selasa (3/11/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menjabarkan, persentase orang AS mengatakan melakukan diet khusus untuk menurunkan berat badan atau karena alasan kesehatan lainnya lebih tinggi.

Adapun, peningkatan orang yang melakukan diet terjadi karena tingkat obesitas juga terus meningkat.

Obesitas merupakan suatu gangguan yang berhubungan dengan jumlah lemak yang berlebihan pada tubuh, kondisi ini juga meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Penanganan utama dari kondisi obesitas yakni perubahan gaya hidup seperti melakukan diet (pola makan) dan berolahraga.

CDC mencatat sebanyak 17 persen orang AS melakukan diet selama periode survei 2017-2018.

Angka ini mengalami kenaikan sebanyak 3 persen dibandingkan pada dekade sebelumnya.

Selama periode yang sama, tingkat obesitas naik di AS menjadi 42 persen, di mana awalnya berada di angka 34 persen.

Masih di bawah batas yang diharapkan

Sementara itu, seorang profesor kesehatan masyarakat dan nutrisi di University of California, Los Angeles, Dana Hunnes mengungkapkan, persentase orang AS yang mengatakan melakukan diet masih terbilang lebih rendah dari yang diharapkan para peneliti kesehatan.

Mereka berharap angka tersebut bisa jauh lebih tinggi, mengingat prevalensi penyakit terkait diet di negara tersebut.

Laporan itu mencatat sekitar setengah dari orang dewasa AS memiliki kondisi kronis yang berhubungan dengan berat badan, seperti diabetes dan penyakit jantung.

Oleh karena itu, diet khusus adalah cara yang dilakukan banyak orang untuk mengelolanya atau memperbaiki kesehatan tubuh mereka.

Hunnes mengingatkan, banyak orang mungkin tidak menganggap mengatur pola makan merupakan termasuk tindakan diet.

Diketahui, laporan tersebut juga melihat tanggapan antara tahun 2015 dan 2018 untuk menentukan karakteristik lain dari orang-orang yang menjalani diet khusus.

Ada beberapa poin karakteristik yang terangkum dari orang yang menjalani diet. Berikut rinciannya:

Diet rendah karbo menjadi populer

Diet rendah karbohidrat semakin populer di AS, sedangkan rendah lemak dan rendah kolesterol mengalami penurunan.

Penemuan ini didasarkan pada survei nasional yang sedang berlangsung di mana para peserta ditanya mengenai apakah sedang menjalani suatu diet untuk menurunkan berat badan atau karena alasan lain yang berhubungan dengan kesehatan.

Ahli diet bersertifikasi dan petugas program senior di Johns Hopkins Center for a Livable Future, Becky Ramsing, mengatakan perubahan pola makan yang dibuat orang dengan harapan menurunkan berat badan dapat sangat bervariasi.

Dalam beberapa kasus, ia menambahkan, orang mungkin tidak paham mengapa pilihan yang dipilihnya tidak mengarah pada penurunan berat badan.

"Mereka tidak akan makan roti, tapi kemudian mereka akan makan banyak makanan lain yang lebih tinggi kalori," ujar Ramsing.

Menurutnya, saat ini banyak tren diet yang berfokus pada pelarangan makanan tertentu.

Namun, agar diet dapat membuat perubahan yang bertahan lama, ia menyarankan agar oran-orang harus mempertimbangkan pola makan mereka secara keseluruhan.

Tindakan itu juga akan membantu mengatasi jebakan diet lainnya, misalnya sulit mematuhi rutinitas dari waktu ke waktu.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/04/140300465/tren-diet-meningkat-di-amerika-serikat-ada-apa-

Terkini Lainnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Tren
6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

Tren
Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke