Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebakaran Hutan di California Catatkan Rekor, 4 Juta Hektar Lahan Hangus

KOMPAS.com - Para pejabat California pada Minggu (4/10/2020) mengumumkan kebakaran tahun ini telah menghanguskan 4 juta hektar hutan.

Ini adalah rekor kebarakan terluas yang pernah dicatat Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California atau Cal Fire yang didirikan pada 1933.

Angka itu dua kali lipat lebih besar dari rekor kebakaran hutan yang pernah tercatat di California dalam satu tahun.

"Angka 4 juta itu tak terduga. Ini mengejutkan dan membuat Anda terengah-engah," kata Juru Bicara Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California, Scott McLean, dikutip dari AP News, Senin (5/10/2020).

Sejauh ini, lebih dari 8.200 titik kebakaran hutan tercatat di California. Bencana itu menewaskan 31 orang dan menghanguskan hutan lebih dari 4 juta hektar.

Selain itu, api juga telah menghancurkan lebih dari 8.400 bangunan.

"Tahun ini masih jauh dari usai dan potensi kebakaran masih tinggi. Harap berhati-hati di luar," tulis Cal Fire dalam unggahan akun Twitter-nya.

Kebakaran dahsyat itu mengakibatkan kualitas udara yang memburuk dan asap tebal, sehingga menutupi sinar matahari dalam beberap hari.

Bulan lalu, gelombang panas tak henti-hentinya melanda negara bagian Amerika Serikat itu yang memicu kebakaran dan polusi udara, bahkan hingga masuk ke dalam ruangan.

Sejumlah penelitian telah mengaitkan kebakaran hutan yang lebih besar di AS dengan perubahan iklim akibat pembakaran batu bara, minyak, dan gas.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim telah membuat California jauh lebih kering, sehingga membuat pepohonan dan tanaman lebih mudah terbakar.

Angin kencang yang diprediksi akan memperbesar api dalam beberapa hari terakhir tak terbukti, sementara peringatan bahaya untuk cuaca panas dan kering telah berakhir pada Sabtu (3/10/2020) pagi.

Langit yang lebih cerah di beberapa daerah memungkinkan pesawat besar untuk menjatuhkan retardant.

"Di wilayah tertentu, kami dapat memasukkan cukup banyak pesawat. Jadi kami benar-benar menggempur beberapa area berbeda dengan pesawat," kata Mclean.

"Jika cuaca sesuai dengan prediksi, kita berada di jalur luncur yang diharapkan. Tapi itu tidak mengurangi jumlah pekerjaan yang masih harus diselesaikan," lanjutnya.

Diperkirakan, hujan akan turun pada awal minggu ini. Namun, meredanya angin selama akhir pekan menguntungkan petugas pemadam kebakaran yang berjuang melawan kobaran api.

Saat ini, sekitar 17.000 petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan 17 persen dari kebakaran hutan besar yang terjadi.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/05/160836465/kebakaran-hutan-di-california-catatkan-rekor-4-juta-hektar-lahan-hangus

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke