KOMPAS.com - Media sosial tengah ramai dengan topik "panas" pada Minggu, (20/9/2020).
Sejumlah warganet membagikan cerita di wilayahnya terasa cuaca panas yang menyengat. Mereka juga membagikan tangkapan layar yang menunjukkan suhu cuaca hari ini.
Diketahui, suhu yang dilaporkan berkisar antara 36-40 derajat celsius.
"40 derajat celsius terasa seperti 43 derajat celsius. Pantes panas," tulis akun Twitter @skythxal dalam twitnya.
"Ya toyba...
Panas banget disini
Di dom kalian berapa derajat?""tulis akun Twitter @bunnymyeonie__ dalam twitnya.
Sejauh ini, topik "panas" telah dibahas sebanyak lebih dari 41.300 kali oleh pengguna Twitter.
Menilik panasnya cuaca akhir-akhir ini, bagaimana cara agar melindungi kulit agar tetap sehat dan tidak kering?
Dilansir dari Kompas.com, (23/10/2019), salah satu permasalahan kulit yang umum dialami saat cuaca panas adalah kulit menjadi kering.
Kendati demikian, agar terhindar dari kulit kering dapat melakukan hal-hal berikut:
Selain itu, ketika berpergian di siang hari, kulit akan secara langsung terkena paparan sinar matahari.
Adapun pencegahan terhadap kulit kering akibat paparan sinar matahari dapat dilakukan dengan membatasi paparan sinar matahari langsung dan menggunakan tabir surya bebeas alkohol serta lip balm dengan kandungan SPF minimal 15.
Diketahui, paparan sinar matahari terdiri dari sinar UVA dan UVB yang disebut dapat menyebabkan kanker.
Kemudian, pakailah topi atau penutup kepala dan pakaian yang melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung.
Peran tabir surya
Untuk melindungi kulit, slah satu alternatifnya dapat mengaplikasikan produk perawatan kulit yang tepat sepertyi tabir surya.
Pemakaian tabir surya disarankan ketika cuaca panas agar dapat menangkal efek buruk dari sinar matahari.
Dikutip dari Kompas.com, (30/9/2019), tabir surya memiliki dua sifat yang berbeda yakni memblokir sinar (sunblock), dan ada yang memiliki efek sebagian sinar matahari masih bisa menembus (sunscreen).
Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)/RSUD Prof DR dr Margono Soekardjo, Ismiralda Oke Putranti mengatakan, sublock terditi dari bahan-bahan fisik yang sifatnya memantulkan sinar matahari.
Sedangkan, sunscreen terdiri dari bahan-bahan yang masih memugkinkan sinar matahari menembus kulit dengan cara mengurangi dampak buruknya.
Saat digunakan dalam keseharian, pemakaian sunblock umumnya tidak perlu diulang, sedangkan sunscreen perlu diulang dalam waktu tertentu.
Kadar SPF
Dalam penggunaan tabir surya, produk dengan SPF tinggi cenderung dinilai lebih baik untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet.
Menurut pemberitaan Kompas.com, (17/5/2018), ada empat jenis SPF yang biasa terdapat dalam produk tabir surya.
Jenis pertama, merupakan SPF 6-14 yang memberikan perlindungan rendah.
Kemudian, jenis kedua merupakan SPF 15-29 yang memberikan perlidungan sedang.
Selanjutnya, jenis ketiga yakni SPF 30-50 yang memberi perlindungan tinggi.
Keempat, SPF 50+ yang memberi perlindungan sangat tinggi.
Selain SPF, penting bagi kita untuk memperhatikan tingkat UVA pada tabir surya yang dibeli.
Kandungan SPF melindungi kulit dari UVB. Sementara UVA, menunjukkan sejauh mana sinar ultraviolet matahari diserap oleh krim tersebut.
Untuk pemakaian, kadar SPF 30 menunjukkan kulit akan terlindungi 30 (kadar SPF) x 10 menit, yakni 300 menit atau 5 jam.
Oleh karena itu, kadar SPF 30 dianggap lebih efektif agar kita tidak perlu sering mengulang pengaplikasiannya.
(Sumber: Kompas.com, Vina Fadhrotul Mukaromah, Retia Kartika Dewi, Ariska Puspita Anggraini | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Lusia Kus Anna)
https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/20/161552165/cuaca-panas-ini-cara-lindungi-kulit-tetap-sehat-dan-tidak-kering