Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

100 Dokter Meninggal akibat Covid-19, Apa Saja Dampaknya?

KOMPAS.com - Enam bulan sejak laporan kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 174.796 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 7.417 orang meninggal dunia. Sementara 125.959 orang dinyatakan pulih.

Dari jumlah korban meninggal tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat lebih dari 100 dokter yang gugur dalam melawan virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 hingga Selasa (1/9/2020).

Adapun nama-nama dokter tersebut berasal dari sejumlah daerah yang tersebar di Jawa, Sulawesi, Bali, Sumatera, Kalimantan, Kepulauan Riau, hingga Papua.

Berkaca dari ratusan dokter yang meninggal karena Covid-19 tersebut, apa saja dampaknya?

Beban mental dokter lain

Sekretaris Tim Audit dan Advokasi Kematian Dokter PB IDI, Dr dr Mahlil Ruby mengatakan, ada beberapa dampak yang ditimbulkan berkaitan dengan meninggalnya seratusan dokter karena Covid-19.

Ruby menyampaikan, para dokter yang meninggal bukan hanya dokter yang menangani pasien Covid-19 saja, tetapi juga yang tidak khusus melayani Covid-19.

Oleh karenanya, hal itu merugikan negara karena kehilangan putra-putri terbaik yang dididik belasan tahun untuk menjadi dokter yang handal.

"Investasi pendidikan dokter cukup mahal. Apa lagi banyak dokter yang gugur sebagai super spesialis atau konsultan spesialis. Mendidik seorang dokter sampai menjadi super spesialis butuh waktu 12-15 tahun. Sehingga negara sesungguhnya rugi karena kehilangan tenaga-tenaga profesional untuk melayani rakyat," kata Ruby saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/9/2020).

Dampak berikutnya, lanjut Ruby, dari meninggalnya seratusan dokter karena terinfeksi Covid-19 ini adalah berkaitan dengan beban mental dokter lain.

Sehingga, para dokter lain dimungkinkan mengalami kecemasan dan kekhawatiran tertular Covid-19 yang berdampak pada kenyamanan bekerja.

"Beban ini menambah bekerja tidak nyaman dan mempengaruhi pelayanan," ucap Ruby menambahkan.

Kemudian, Ruby melanjutkan, dampak berikutnya adalah akan ikut memengaruhi tenaga kesehatan yang lain.

Berdasarkan catatan IDI, banyak tenaga kesehatan yang takut terkena, sehingga banyak perawat di rumah sakit swasta yang mengundurkan diri.

"Contohnya ada di salah satu rumah sakit. Tentunya, sekali lagi akan berdampak kepada pelayanan pasien Covid-19 sementara kasus semakin meningkat," jelas dia.

Tak hanya berdampak pada sesama tenaga kesehatan, para keluarga dokter yang saat ini sedang bertugas juga merasa was-was ketika melepas anggota keluarga mereka ke medan perang.

"Apakah suaminya, istrinya, ayahnya atau anaknya akan kembali dengan selamat sampai perang berakhir atau gugur. Ini benar-benar ibarat perang," papar Ruby.

Senada dengan Ruby, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban juga menyampaikan hal yang serupa.

Menurut Zubairi, hingga berita ini diturunkan, sudah ada 102 dokter yang meninggal karena terinfeksi Covid-19.

"Hari ini (Selasa, 1 September 2020), sudah ada 102 dokter yang meninggal," ucap Zubairi saat dihubungi pada hari yang sama.

Ia menambahkan, dampak meninggalnya ratusan dokter tersebut akan bertambah berat dengan pasien Covid-19 yang semakin hari semakin bertambah.

Hal ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami hal yang sama dan mengakibatkan berkurangnya jumlah kamar perawatan

"Apalagi pada posisi sekarang ini jumlah pasiennya makin meningkat. kejadian pagi ini ada kolega saya yang mau cari kamar, tapi katanya penuh semua," kata Zubairi.

"Ini di Jakarta, rumah sakit penuh, cari bed susah. Jadi makin penuh rumah sakit, makin tinggi juga penularan terhadap tenaga kesehatan," terang Zubairi.

Menurut dia, sulitnya mencari ruang perawatan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya yang kini jumlah kasusnya mengalami peningkatan.

"Bukan hanya ruang perawatan, ruang ICU juga penuh. ini confirm," jelas dia.

Lebih lanjut, Zubairi juga menyoroti soal cakupan tes yang belum masif.

Ia pun menyarankan kepada pemerintah untuk meningkatkan lagi jumlah tes yang dilakukan setiap harinya.

"Saya juga menyoroti soal cakupan tes yang sedikit. Tesnya kok dikit amat. Padahal kalo tesnya bayak akan kelihatan lagi kasusnya," imbuh dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/01/113000865/100-dokter-meninggal-akibat-covid-19-apa-saja-dampaknya-

Terkini Lainnya

Penyebab Pesawat Alami Turbulensi seperti Singapore Airlines

Penyebab Pesawat Alami Turbulensi seperti Singapore Airlines

Tren
Cerita Penumpang Singapore Airlines Saat Turbulensi, Tanpa Peringatan dan Penumpang Terlempar dari Kursi

Cerita Penumpang Singapore Airlines Saat Turbulensi, Tanpa Peringatan dan Penumpang Terlempar dari Kursi

Tren
Jadwal Lengkap Piala AFF 2024 dan Pembagian Grupnya

Jadwal Lengkap Piala AFF 2024 dan Pembagian Grupnya

Tren
Dapat Uang Sobek, Bisakah Ditukar Baru di Bank? Berikut Ini Syaratnya

Dapat Uang Sobek, Bisakah Ditukar Baru di Bank? Berikut Ini Syaratnya

Tren
Resmi, Ini Harga Elpiji dan Tarif Listrik yang Berlaku Juni 2024

Resmi, Ini Harga Elpiji dan Tarif Listrik yang Berlaku Juni 2024

Tren
Cara Mengatasi Masalah Sulit Buang Air Besar pada Kucing Peliharaan

Cara Mengatasi Masalah Sulit Buang Air Besar pada Kucing Peliharaan

Tren
Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Tengah 2024, Simak Syaratnya

Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Tengah 2024, Simak Syaratnya

Tren
Mengenal UKT dan Aturannya di Permendikbud Ristek Nomor 2 Tahun 2024

Mengenal UKT dan Aturannya di Permendikbud Ristek Nomor 2 Tahun 2024

Tren
Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus 'Study Tour' SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Kronologi Kecelakaan Bus "Study Tour" SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Tren
6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

Tren
Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Tren
Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Tren
Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Tren
Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke