Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Kucing Bersemangat Mengejar Sinar Laser?

KOMPAS.com - Pemilik kucing tentunya sudah tidak asing lagi dengan tingkah hewan kesayangan mereka yang mendadak sangat aktif begitu melihat sorot sinar laser.

Kucing bisa dengan bersemangat mengejar sinar laser, mengikuti tiap gerakannya, bahkan berlarian di dalam ruangan agar bisa menangkapnya. Meski, tentu saja itu tidak akan terjadi.

Namun, apa sebab kucing begitu tertarik dengan sinar laser?

Jawabannya, karena pergerakan sinar laser merepresentasikan apa yang dianggap oleh kucing sebagai hewan buruan.

Walaupun kucing peliharaan umumnya sudah diberi makan oleh pemiliknya, namun bukan berarti mereka hewan pemalas.

Melansir The Spruce Pets, Senin (3/8/2020), kucing menganggap sinar laser yang digerak-gerakkan sebagai hewan kecil yang mencoba kabur dan bersembunyi.

Hal ini kemudian membangkitkan insting predator pada kucing, yakni insting untuk memburu, menerkam, dan memangsa buruannya.

Kucing tidak bisa membedakan apakah laser yang ia kejar adalah mangsa sungguhan atau bukan. Sebab, pergerakan mereka ketika mengejar laser terjadi secara naluriah.

Faktor mata

Selain karena insting predator, faktor lain yang turut berperan adalah fakta bahwa sinar laser terlihat menarik di mata kucing.

Mengapa demikian? Untuk memahaminya, perlu diketahui terlebih dahulu cara mata kucing bekerja dan perbedaannya dengan mata manusia.

Salah satu struktur utama pada mata adalah retina. Ia terdiri dari dua jenis sel, yakni sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus).

Sel batang berperan pada penglihatan, terutama saat hanya ada sedikit cahaya, dan mendeteksi pergerakan. Sementara itu, sel konus membantu mata untuk menangkap warna.

Mata manusia memiliki lebih banyak sel kerucut dibanding sel batang, itulah sebabnya mengapa manusia melihat dunia yang penuh warna.

Di sisi lain, mata kucing memiliki lebih banyak sel batang dibanding sel kerucut. Hal ini membuat mereka sigap terhadap pergerakan sekecil apa pun.

Oleh karena itu, ketika laser dinyalakan dan cahaya mulai menyorot, kucing akan menangkap pergerakan itu dan mulai bereaksi.

Walaupun, mereka tidak menyadari bahwa mereka tidak bisa memakan sinar laser itu.

Meski pemilik kucing umumnya menganggap hewan berbulu ini menikmati mengejar laser, namun sebenarnya telah timbul perdebatan cukup lama terkait hal ini.

Beberapa penyayang kucing menilai penggunaan laser untuk bermain-main adalah hal yang tidak baik.

Penyebabnya adalah sifat kucing yang mendadak bersemangat saat melihat laser, lebih disebabkan karena naluri berburunya. Otak kucing memerintahkan tubuhnya untuk mengejar, menangkap, dan kemudian memangsa sinar laser itu.

Sehingga perlu dipahami, bagi kucing mengejar laser adalah sama dengan berburu makanan, bukan sekadar permainan. Meskipun, mereka memang menikmati saat-saat berburu itu.

Karena sinar laser tidak bisa ditangkap, dan tentu saja tidak bisa dimakan, kucing akan merasa frustrasi saat menyadari hal ini.

Mereka kemudian akan menolak mengejar laser, dan bahkan menunjukkan gejala stres karena tidak berhasil menyelesaikan perburuannya.

Alternatifnya, beri hadiah pada kucing setelah bermain dengan sinar laser, misal dengan memberikan mainan yang bisa disentuh secara fisik, atau bisa juga makanan. Dengan demikian, kucing akan merasa bahwa perburuannya tidak sia-sia.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu disadari saat bermain laser dengan kucing, yaitu:

  • Jangan menyorotkan sinar laser langsung ke mata kucing.

Meski hanya laser mainan, namun sinar yang dipancarkan cukup terang, dan jika terkena mata bisa mengakibatkan gangguan penglihatan.

  • Sediakan mainan lain agar kucing tidak jenuh.

Jika satu-satunya mainan hanyalah sinar laser, maka kucing akan sangat mungkin mengalami frustrasi. Sediakan juga beberapa jenis mainan lain yang disukai kucing, misalnya bola.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/03/200300465/mengapa-kucing-bersemangat-mengejar-sinar-laser-

Terkini Lainnya

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke