Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

New Normal, Kapan Boleh Berbaur Lagi dan Menggunakan Transportasi?

KOMPAS.com - Beberapa negara telah melonggarkan kuncian atau pembatasan terkait pencegahan virus corona dan menuju masa new normal.

Satu sisi, penguncian atau pembatasan wilayah dapat meminimalisasi terjadinya penularan wabah, tetapi di sisi lain juga berdampak luas pada sejumlah sektor, terutama ekonomi.

Lalu muncul pertanyaan, bagaimana masyarakat tahu kapan mereka bisa saling berbaur lagi?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah memperbarui panduannya.

Demam tiga hari

Dilansir CNN, Rabu (27/5/2020), menurut panduan CDC, orang yang positif Covid-19 harus menjauh dari orang lain sampai mereka tidak demam setidaknya tiga hari.

Selain itu, gejalanya juga harus membaik dan sudah berlangsung 10 hari sejak mereka pertama kali melihat gejala.

Dalam pembaruan pedoman, CDC juga dijelaskan mengenai kapan waktu yang aman meninggalkan karantina, panduan ramah konsumen soal penggunaan angkutan umum, dan lain-lain.

CDC menyarankan, orang yang telah terinfeksi perlu memastikan bahwa mereka tidak akan menyebarkan virus, bahkan jika mereka merasa lebih baik.

Orang akan dites Covid-19 tergantung pada ada atau tidaknya fasilitas pengujian.

"Jika Anda akan dites, Anda bisa berada di sekitar orang lain ketika Anda tidak demam, gejalanya membaik, dan Anda menerima dua hasil tes negatif berturut-turut, setidaknya 24 jam terpisah," tulis CDC.

Orang yang dites positif tetapi tidak memiliki gejala masih dapat menginfeksi orang lain. CDC mengatakan, orang harus menunggu 10 hari setelah tes positif sebelum bisa bergaul dengan orang lain lagi.

Orang-orang yang terpapar pasien Covid-19 perlu tinggal di rumah selama setidaknya 14 hari.

Penggunaan transportasi

Dalam menggunakan transportasi umum, CDC masih konsisten menyarankan untuk menjaga kebersihan seperti cuci tangan dan berhati-hati saat menyentuh benda-benda.

Ada permukaan-permukaan yang sering disentuh, seperti:

  • layar sentuh
  • pemindai sidik jari
  • mesin tiket
  • pintu yang berputar
  • pegangan tangan
  • permukaan toilet
  • tombol lift
  • bangku

Jika menyentuh permukaan yang sering disentuh, sesegera mungkin cuci tangan Anda selama 20 detik dengan sabun air.

Bisa juga dengan hand sanitizer yang mengandung 60 persen alkohol.

Selain itu CDC juga menyarankan untuk membuka jendela, seperti jendela mobil, untuk meningkatkan sirkulasi udara. Lalu matikan AC atau pendingin.

Jarak sosial juga penting untuk mobil dan angkutan umum.

CDC mengingatkan untuk mempertimbangkan bepergian selama jam-jam tidak sibuk, yaitu saat tidak banyak orang di jalanan.

Ikuti panduan jarak sosial saat di jalan. Jaga jarak setidaknya 6 kaki (2 meter) dari orang-orang yang tidak serumah dengan Anda.

Juga hindari berkumpul dalam berkelompok dan jauhi ruang ramai jika memungkinkan, terutama di stasiun transit dan pemberhentian.

Pertimbangkan untuk mengosongkan kursi yang sederet dengan Anda.

Saat masuk dan keluar bus lewat pintu belakang jika memungkinkan.

Carilah instruksi jarak sosial atau panduan fisik yang ditawarkan oleh otoritas transit setempat. Misalnya rambu-rambu yang menunjukkan di mana harus berdiri atau duduk agar berjarak dengan orang lain setidaknya 2 meter.

Saat naik taksi atau kendaraan semacamnya, CDC juga menyarankan untuk tak menyentuh banyak tempat, sering membersihkan tangan, dan menghindari mengambil botol atau barang lain yang ditawarkan.

Hindari duduk terlalu dekat dengan sopir. Mengenai pembayaran, sebaiknya gunakan pembayaran tanpa sentuhan.

Saat mengambil uang atau menggunakan kartu untuk membayar, letakkan di baki atau benda perantara lain. Jangan memberikan langsung dengan tangan sehingga bersentuhan tangan.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/28/085500065/new-normal-kapan-boleh-berbaur-lagi-dan-menggunakan-transportasi

Terkini Lainnya

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke