Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pantau Sebaran Kasus Corona Real Time, Cek di Radar Covid-19 Jatim

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki website https://radarcovid19.jatimprov.go.id/ agar masyarakat dapat memantau sebaran Covid-19 secara real time di wilayahnya. 

Di dalam situs tersebut terdapat fitur chatbot yang memberikan informasi seputar kasus Covid-19 di  Jatim dan diakses melalui apilkasi WhatsApp. 

Saat mengklik pilihan BOT WA, maka akan terhubung ke laman informasi Covid-19 Pemprov Jawa Timur di https://infocovid19.jatimprov.go.id/, yaitu pada fitur bernama Radar Covid-19.

Atau secara langsung melalui link http://infocovid19.jatimprov.go.id/wacovid19/.

Chatbot sendiri merupakan program yang dirancang sebagai layanan obrolan dengan kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligent) yang menirukan manusia. 

Menurut Satgas Covid-19 Jawa Timur Divisi Kuratif dr Makhyan Jibril Al Farabi, fitur chatbot WhatsApp ini telah dapat diakses sejak tanggal 3 April 2020 lalu. 

Berdasarkan data terbaru hingga Rabu (15/4/2020), jumlah total pengakses chatbot tersebut telah mencapai 442.204. Adapun statistik percakapan yang dilakukan hari ini berjumlah 64.500.

Selain sebagai bentuk penyampaian informasi kepada masyarakat, Pemprov Jatim juga menggunakan fitur ini untuk menerima pelaporan. 

"Ini kita inventarisasi dan sampaikan ke pihak terkait" tutur dr Jibril saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/4/2020) sore.

Adapun akses bot tersebut adalah melalui link yang terkoneksi dengan ponsel relawan. Oleh karena itu, tidak hanya satu nomor yang dapat dihubungi. 

"Kalau hanya satu nomor yang dihubungi, jadinya mungkin tidak merata bebannya. Makanya, nomor baru didapat ketika masyarakat mengklik link yang diberikan," tambahnya.

Upaya ini diharap memudahkan masyarakat jika ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh bot sehingga dapat dibantu dijawab oleh relawan yang terkoneksi. 

Cara akses chatbot

Setelah mengunjungi tautan http://infocovid19.jatimprov.go.id/wacovid19/ dan mengirimkan pesan, akan muncul sejumlah menu pilihan, yaitu:

1. Cek Radar Covid-19 di sekitarmu

2. Data terbaru persebaran Covid-19 di Jatim

3. Apa saya ada gejala? Cek mandiri Covid-19

4. Tanya jawab, curhat, konsultasi di Fovid-19

5. Apa yang harus saya lakukan?

6. Berita baik tentang Covid-19 hari ini

7. Lapor kejadian tentang Covid-19

8. Sebarkan kebaikan ini

Selanjutnya, Anda dapat mengetik pilihan angka atau emoticon yang tersedia dan kirim. Setelah itu, jawaban dari pertanyaan akan muncul.

Sebagai contoh, menu 3 nantinya menampilkan cara cek mandiri Covid-19. 

Berikut jawaban dari pilihan tersebut:

3. JATIM SELF ASSESSMENT

Cek up mandiri akan sangat memudahkan kita untuk memperkirakan apakah kita gawat daruat, beresiko tinggi, atau beresiko rendah sehinga butuh segera ke IGD atau kita bisa karantina di rumah saja. Algoritma checkup sederhana ini telah dibuktikan dan digunakan di berbagai penjuru Dunia. 

Silahkan melakukan checkup di Jatim Self Assesment di
http://checkupcovid19.jatimprov.go.id/

Selain itu, apabila Anda memilih menu 4, akan ditampilkan tautan ke platform khusus untuk tanya jawab dan konsultasi gratis tentang Covid-19.

Berikut adalah jawaban chatbot untuk menu 4:

4. PLATFORM FOVID-19

COVID-19 adalah platform tanya jawab Pemprov Jatim yang akan mempertemukanmu dengan 1682 relawan tenaga dan mahasiswa kesehatan dari program Kemendikbud x ISMKI x AOMKI
Anda bisa curhat, chat, tanya jawab dan konsultasi secara gratis tentang COVID-19 melalui

http://forumcovid19.jatimprov.go.id/

Cukup register dan ribuan relawan kami siap sedia menjawab pertanyaan dan kegelisahan anda.

Selain itu, apabila anda ingin berbicara langsung dengan tim dokter kami, anda bisa menelepon di
Call Center 1500117

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/16/063300165/pantau-sebaran-kasus-corona-real-time-cek-di-radar-covid-19-jatim

Terkini Lainnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke