Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ahli Lakukan Analisis tentang Virus Corona pada Bayi, Ibu Hamil dan Pasien Usai Karantina

KOMPAS.com - Para ahli medis bergegas untuk menganalisis kasus baru yang dikonfirmasi dari virus corona yang melibatkan bayi baru lahir, wanita hamil dan mereka yang dites positif setelah selesai dikarantina.

Melansir Korea Herald (9/3/2020), sejauh ini, delapan wanita hamil telah ditempatkan di ruang isolasi setelah tertular COVID-19 di Daegu dan Busan.

Pada Jumat (7/3/2020), satu wanita hamil melahirkan di Daegu, menandai kelahiran pertama di negara tersebut.

Bayi itu dinyatakan negatif virus corona.

Meskipun ada jaminan dari otoritas kesehatan bahwa penularan dari ibu ke bayi selama kehamilan tidak mungkin, tetapi wanita hamil takut terdapat dampak negatif pada bayi mereka akibat virus corona.

Virus corona di wanita hamil

Wanita hamil yang terinfeksi diklasifikasikan sebagai kelompok berisiko tinggi lantaran mereka rentan terhadap infeksi virus karena berkurangnya fungsi kekebalan tubuh.

Demam, khususnya, dapat memiliki efek negatif pada pembentukan tabung saraf janin yang sedang berkembang.

Obat demam yang digunakan untuk mengendalikan gejala Covid-19 dianggap aman untuk digunakan selama kehamilan.

"Para ahli di negara-negara luar melihat bahwa ada kemungkinan tipis penularan Covid-19 dengan darah," Kwon Joon-wook, direktur National Institute of Health, mengatakan pada briefing Sabtu.

Bayi tertular virus corona

Pada Minggu (8/3/2020), seorang bayi berusia 4 minggu dipastikan telah tertular virus tersebut, dan menjadi pasien COVID-19 termuda di China.

Setelah ayah bayi itu dinyatakan positif pada Jumat (6/3/2020), istri dan putrinya, yang tinggal di Dongdaemun-gu di Seoul, ditemukan terinfeksi.

Orang tua istri, yang tinggal di Seongbuk-gu di Seoul, juga didiagnosis terinfeksi virus corona.

Sebelumnya, pasien termuda di negara itu adalah berusia 45 hari yang dites positif virus corona di Provinsi Gyeongsang Utara pada 1 Februari.

Pasien kembali terinfeksi virus corona

Kasus pasien kembali positif virus corona setelah menjalani isolasi telah menimbulkan pertanyaan tentang lamanya masa inkubasi virus, yang umumnya diyakini tidak lebih dari dua minggu.

Pada Sabtu (9/3/2020), seorang lelaki berusia 22 tahun dinyatakan positif setelah kemungkinan tertular virus dari pasien Covid-19.

Dia telah menghadiri kebaktian di Gereja Yesus Shincheonji yang kontroversial.

Pada 2 Februari, pria tersebut sudah dibebaskan dari karantina rumah 2 setelah tidak menunjukkan gejala.

Dia telah mengambil bagian dalam kelas pelajaran Alkitab Shincheonji yang dihadiri oleh pria berusia 30 tahun di pusat kasus pertama di Gwangju.

Kasus serupa terjadi di Ansan, Provinsi Gyeonggi, di mana seorang pengikut Shincheonji yang berusia 25 tahun dinyatakan positif pada hari Minggu meskipun ia menyelesaikan masa karantina dua minggu seminggu yang lalu.

"Ada beberapa kasus pada orang muda yang tidak menunjukkan gejala bahkan jika mereka terinfeksi virus," kata seorang pejabat kota.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/09/180817065/ahli-lakukan-analisis-tentang-virus-corona-pada-bayi-ibu-hamil-dan-pasien

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke