Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Dua Drone Canggih Turki, "Pengubah Permainan" di Suriah

KOMPAS.com - Dalam beberapa minggu terakhir, ketegangan di Idlib meningkat akibat pertempuran sengit antara pasukan Suriah dan Turki.

Idlib merupakan sebuah wilayah yang terletak di barat laut Suriah dan dikuasi oleh pasukan pemberontakan.

Meski saat ini tengah berlangsung genjatan senjata antara kedua belah pihak, tapi sengitnya pertempuran beberapa hari itu telah menelan puluhan korban, baik dari pihak militer maupun sipil.

Drone Turki menarik banyak perhatian setelah serangannya berhasil melumat pasukan Suriah yang didukung Rusia.

Ini merupakan kali pertama Turki menggunakan drone ANKA-S dan Bayraktar-TB2 buatan mereka dalam skala dan intensitas seperti itu di Suriah.

"Drone Turki yang terbang di atas wilayah udara Suriah adalah pengubah permainan taktis, kata Ditektur Program Studi Keamanan dan Pertahanan EDAM Can Kasapoglu, dilansir dari Aljazeera.

"Ada beberapa tempat tinggi dan titik yang dapat mengubah keseimbangan militer, seperti Saraqeb, Neirab dan Atarib. Kekuatan drone Turki dapat membuat perbedaan taktis," sambungnya.

Selain mengenai konvoi pasukan Suriah dan sekutunya, kedua drone itu sukses menembus jauh ke dalam wilayah yang dikuasai Suriah.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan, pasukan Turki menghancurkan dua jet tempur Su-24 Suriah, dua drone, 135 tank, lima sistem pertahanan udara, dan "menetralisir" lebih dari 2.500 pasukan Suriah.

Sama halnya dengan Anka-S, drone Bayraktar-TB2 adalah pesawat tanpa awak jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang diproduksi oleh Baykar Makina.

Dilansir dari Army-technology, drone ini memiliki kecepatan jelajah 70 knot dengan ketinggian penerbangan operasional 24.000 kaki.

Pesawat tanpa awak itu juga mampu terbang selama 24 jam dengan jangkauan komunikasi sejauh 150 kilometer.

Memiliki rentang sayap 12 meter, drone tersebut menampilkan desain monokok yang mengintegrasikan struktur v-tail terbalik.

Kendati hanya dapat membawa amunisi terbatas, TB-2 mampu menghancurkan kendaraan lapis baja, seperti yang terjadi di Idlib.

Dilansir dari Airforce-technology, Anka-S merupakan pesawat tanpa awak jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) untuk Angkatan Bersenjata Turki.

Pesawat itu dapat melakukan berbagai misi, seperti intelijen real-time, pengawasan, pengintaian, akuisisi target, dan pelacakan.

Dengan kapasitas 200 kilogram, drone Anka-S dapat membawa berbagai muatan untuk misi khusus.

Drone tersebut menggunakan radar sintetis (SAR), radar terbalik (ISAR), dan radar dengan indikator pergerakan tanah (GMTI) untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan melacak target diam atau bergerak.

Anka-S dilengkapi kamera elektro-optik atau inframerah (EO/IR) generasi baru untuk menangkap gambar dan video beresolusi tinggi dalam segala cuaca dan kondisi, baik siang maupun malam.

Pesawat tanpa awak itu juga dilengkapi dengan sistem identifikasi kawan atau musuh (IFF).

Dua stasiun senjata underwing yang dimilikinya dapat membawa senjata seperti Rokestan Smart Micor Munition (MAM-L) yang diluncurkan dengen peluncur misil dan CIRIT 2,75in.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/09/080400065/melihat-dua-drone-canggih-turki-pengubah-permainan-di-suriah

Terkini Lainnya

Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Tren
Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Tren
Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Tren
Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Tren
Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Tren
Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke