Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

No Bra Day, Bentuk Dukungan Masyarakat pada Penderita Kanker Payudara

KOMPAS.com - No Bra Day atau hari tanpa menggunakan bra dilakukan setiap tanggal 13 Oktober. Kampanye-kampanye bertajuk #NoBraDay juga ramai disuarakan lewat berbagai media. 

Hingga pukul 12.55 WIB, Minggu (13/10/2019) tagar #NoBraDay telah dicuitkan sebanyak 25,1 ribu dan menjadi salah satu trending topic di twitter.

Melansir dari awarenessdays.co.uk, kampanye No Bra Day ini sebenarnya dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran mengenai kanker payudara.

Meskipun secara asal-usul, kejelasan kampanye ini tidak begitu jelas, tetapi No Bra Day telah berjalan sejak 2011.

Kampanye ini juga dinilai menjadi wujud dukungan masyarakat terhadap pasien kanker payudara.

Lantas, apakah penggunaan bra memiliki kaitan dengan terjadinya kanker payudara?

Media-media dan internet seringkali menyebut beberapa faktor sebagai rumor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Salah satunya adalah pemakaian bra.

Melansir dari laman breastcancer.org, rumor tersebut didasarkan atas beberapa hal, yaitu:

- Zat kimia antriperspiran yang terserap melalui kulit, menghalangi terlepasnya racun saat berkeringat, dan menyebabkan racun-racun tersebut terkumpul di payudara
- Bra berkawat dapat menyebabkan kanker karena menghalangi pengaliran cairan getah bening dari bawah payudara sehingga tidak dapat kembali ke tubuh.

Bra Picu Kanker Payudara?

Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan secara online dalam jurnal Cancer, Epidemiologi, Biomarkers, and Prevention oleh American Association for Cancer Research, tidak ada kaitan antara pemakaian bra dengan kanker payudara.

Melansir dari laman resmi Harvard Health Publishing, Harvard Medical School, peneliti-peneliti dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle mewawancarai lebih dari 1.000 perempuan dengan bentuk paling umum dari kanker payudara, yakni Invasive Ductal Carcinoma (IDC) dan Invasive Lobular Carcinoma (ILC).

Mereka juga meewawancarai hampir 500 perempuan yang tidak mengidap kanker payudara. Perempuan-perempuan tersebut dipilh secara acak.

Wawancara ini mencakup faktor-faktor risiko kanker payudara dan kebiasaan memakai bra.

Dari hasil penelitian tersebut, tidak dilihat adanya risiko baik pada IDC ataupun ILC dengan aspek-aspek dari penggunaan bra, termasuk ukuran, penggunaan bra berkawat, usia awal penggunaan bra, dan rata-rata pemakaian bra per hari.

Melansir dari National Center for Health Research, hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa belum ada yang membuktikan pemakaian bra ataupun bra berkawat dapat meningkatkan probabilitas perkembangan kanker payudara.

Adapun beberapa faktor yang berasosiasi dengan peningkatan risiko kanker payudara adalah:

Faktor-Faktor yang Tidak Dapat Dikontrol

  •  Jenis kelamin. Perempuan mewakili 99 persen dari penderita kanker payudara dan memiliki 12,1 persen probabilitas didiagnosa terkena kanker payudara selama hidupnya.
  • Usia. Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring pertambahan usia. Sekitar 65 persen perempuan didiagnosa pada usia di atas 55 tahun
  • Riwayat keluarga. Adanya mutasi gen tertentu yang diwariskan dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker payudara. Akant etapi, gen-gen tersebut hanya memiliki persentase 5-10% dari seluruh kasus kanker payudara.

Faktor-faktor yang Dapat Dikontrol

  • Perempuan yang menunda memiliki anak atau tidak memiliki anak, memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi. Sementara itu, perempuan yang memiliki anak di usia yang lebih muda serta menyusui cenderung menurunkan risiko perkembangan kanker payudara.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara pascamenopause
  • Ketidakaktifan fisik
  • Konsumsi alkohol. Perempuan yang mengonsumsi rata-rata dua minuman alkohol per hari dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 21persen. Semakin banyak perempuan minum, semakin besar risiko yang dia peroleh.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/13/150000965/no-bra-day-bentuk-dukungan-masyarakat-pada-penderita-kanker-payudara

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke