Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Langit Ungu Jelang Topan Hagibis Jadi Tanda Bencana, Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Baru-baru ini, fenomena langit di Jepang yang berwarna keunguan sempat dikait-kaitkan dengan badai topan hagibis yang datang kemudian.

Apakah fenomena langit keunguan tersebut memang diakibatkan oleh bencana badai atau topan?

Menurut Marufin Sudibyo, astronom amatir, fenomena tersebut memang memiliki kemungkinan berkaitan dengan bencana. Akan tetapi, bukan akibat dari supertopan hagibis.

"Panorama langit barat berwarna ungu saat matahari terbenam banyak dilaporkan di belahan Bumi utara dalam beberapa bulan terakhir," tulis Marufin kepada Kompas.com, Sabtu (12/10/2019).

Ia menambahkan bahwa fenomena langit tersebut terkait dengan bencana lain yang terjadi Juni lalu, yakni letusan besar Gunung Raikoke di dekat Semenanjung Kamchatka Rusia.

Marufin menuturkan bahwa warna ungu yang disebabkan oleh hamburan sinar matahari oleh partikel-partikel aerosol asam sulfat.

Asam sulfat berasal dari SO2 produk letusan.

Menurut Marufin, ada sedikitnya 14 milyar ton SO2 disemburkan ke langit pada letusan tersebut.

Pengukuran dengan balon udara stratosfer pun menunjukkan konsentrasi aerosol asam sulfat di lapisan atmosfer mencapai 20 kali lipat di atas normal.

Langit Merah Muaro Jambi

Fenomena terciptanya warna tertentu pada langit, yaitu kemerahan juga sempat terjadi di Muaro Jambi, Indonesia.

Akan tetapi, menurut Marufin, fenomena di Muaro Jambi memiliki penyebab yang berbeda dengan yang terjadi di Jepang.

"Fenomena di Muaro Jambi juga akibat hamburan cahaya, namun oleh partikulat pengotor produk kebakaran hutan. Itu fenomena hamburan Rayleigh," papar Marufin.

Hamburan Rayleigh adalah hamburan elastis pada cahaya oleh partikel-partikel mikro atau nano di udara yang ukurannya lebih kecil dari panjang gelombang cahaya tampak.

Fenomena langit berwarna ini tidak dapat serta merta dikaitkan dengan suatu bencana.

Akan tetapi, warna tertentu yang muncul dapat dijadikan sebagai indikator terjadi bencana pada kondisi tertentu.

Marufin mengungkapkan, fenomena warna tertentu yang tercipta di langit dapat dijadikan indikator bencana hanya jika warnanya keunguan saat senja/fajar atau tetap berwarna kemerahan, tetapi bertahan cukup lama dibanding normal.

Kondisi ini disebabkan oleh taburan aerosol asam sulfat di lapisan stratosfer.

"Penyebabnya taburan aerosol asam sulfat di lapisan stratosfer. Aerosol itu hanya bisa dibentuk oleh letusan dahsyat gunung berapi atau tumbukan asteroid atau komet besar," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/12/190000165/langit-ungu-jelang-topan-hagibis-jadi-tanda-bencana-ini-penjelasannya

Terkini Lainnya

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke