Alasan tindakan pelecehan hingga pemerkosaan ini dilakukan salah satunya terpicu kebiasaan menonton konten pornografi.
Hal ini pun menjadi keprihatinan bersama, dan pengingat bagi para orangtua untuk mengawasi penggunaan gadget pada anak-anak.
Bagaimana caranya agar anak-anak tidak terpapar konten pornografi?
Psikolog asal Solo, Jawa Tengah, Hening Widyastuti mengatakan, yang dapat dilakukan agar anak terhindar dari paparan konten pornografi adalah dengan mengajak kerja sama semua pihak.
Menurut dia, ada empat pihak yang dapat berperan sebagai upaya mengindarkan anak-anak dari konten pornografi.
"Dari keluarga inti, pihak sekolah, swasta, dan pemerintah," kata Hening saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/9/2019).
Keluarga di rumah, lanjut dia, bisa melakukan beberapa cara agar anak terbebas dari konten pornografi.
Salah satunya, orangtua mendampingi anak-anaknya dan mengajak mereka berkomunikasi.
"Lebih welcome untuk membuka dialog serta sharing bersama anak-anak mereka. Orangtua lebih proaktif mendekati anak-anak mereka," kata Hening.
"Buatlah agenda aktivitas positif di luar lebih banyak, seperti olahraga, art, science, alam, atau kegiatan yang lebih sehat dan positif lainnya," lanjut dia.
Hal tersebut dilakukan untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari paparan situs pornografi karena akses mereka terhadap ponsel atau dunia maya.
Komunikasi
Jika mendapati anak tengah mengaksis situs pornogrfi, Hening mengingatkan orangtua untuk tidak langsung memarahi mereka, apalagi menghukumnya.
Cara yang bisa dilakukan adalah mengajak anak berkomunikasi, bicara dari hati ke hati.
Selanjutnya, orangtua bisa menjelaskan dampak buruk melihat konten pornografi kepada anak.
Selain keluarga inti, pihak sekolah juga bisa turut terlibat dalam upaya mencegah paparan konten pornografi pada anak.
"Untuk pihak sekolah, harus proaktif kepada seluruh staf pengajar agar lebih terbuka untuk berbagi dan diskusi dengan anak-anak didiknya," kata Hening.
Pihak swasta dan pemerintah juga dapat ikut membantu anak-anak agar terbebas dari pornografi.
"Pihak swasta bisa dengan membuat acara-acara sehat dan positif seperti kompetisi olahraga, science, pertunjukan seni budaya, dan lain sebagainya," papar Hening.
"Untuk pemerintah, dalam hal ini Kominfo harus lebih tegas menindak tayangan-tayangan berbau pornografi dan situs porno," lanjut dia.
Menurut dia, saat ini tayangan di televisi yang berbau pornografi sudah ada tindakan tegas.
Akan tetapi, untuk aturan yang melarang seseorang menonton konten pornografi, pemerintah belum mengatur hal tersebut.
"Itu kembali lagi ke nurani masing-masing, jelas diatur di ajaran agama apa pun bahwa hal itu (menonton konten pornografi) dosa. Nah bila dilanggar, hati nuraninya biasanya memberontak dan terjadi konflik batin," kata Hening.
Pedoman untuk anak dan orangtua
Laman kidshealth.org, menyebutkan, ada beberapa pedoman bagi anak dan orangtua dalam beraktivitas di dunia maya.
Pedoman dasar yang harus dilakukan anak-anak agar aman dalam berselancar di dunia maya adalah:
Pedoman dasar untuk orangtua:
https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/30/063100265/bagaimana-mencegah-agar-anak-tak-terpapar-konten-pornografi-ini-pedomannya