Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

258 Napi Lapas Sorong Kabur, Beberapa Sudah Dikembalikan Keluarga

JAKARTA, KOMPAS.com – Massa aksi yang melakukan demonstrasi di Sorong, Papua Barat, turut membakar Lembaga Pemasyarakatan Klas II Sorong, Senin (19/8/2019).

Kejadian ini menyebabkan 258 narapidana kabur, sementara sisanya sebanyak 289 napi masih berada di lapas.

Berdasarkan laporan jurnalis KompasTV, Flora Batlayeri, sejumlah napi yang kabur sudah kembali. Hal ini berkat bantuan pihak keluarga yang mengembalikan napi tersebut sejak Senin malam hingga Selasa (20/8/2019) pagi.

Namun, belum diketahui secara pasti berapa banyak napi yang telah kembali. Hingga saat ini, menurut Flora, petugas lapas masih mencari napi yang masih kabur dan melibatkan masyarakat.

Petugas juga meminta pihak keluarga mengembalikan keluarga mereka yang kabur dari lapas.

Terkait kondisi Sorong secara umum, Flora menyebut bentrokan antara warga dan polisi sempat terjadi di beberapa titik hingga Selasa pagi.

Namun, setelah dihalangi aparat, situasi kembali kondusif.

Meski begitu, sejumlah warga masih berkumpul untuk melakukan jalan kaki di sejumlah jalan utama di Sorong. Aksi tersebut lebih teratur karena dikawal oleh aparat keamanan.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto menjelaskan, sebanyak 258 narapidana Lapas Sorong melarikan diri karena dipicu provokasi massa demonstrasi yang menggelar aksi di luar lapas.

"Mereka melempari gedung lapas sehingga memicu emosi para narapidana," ujarnya.

Menurut Ade, sekitar pukul 13.00 WIT terdengar teriakan di dalam Lapas Sorong. Saat itu petugas Lapas mampu meredam emosi para narapidana.

Kemudian, sekitar pukul 16.15 terjadi pelemparan batu dari samping lapas.

"Sehingga memprovokasi warga binaan pemasyarakatan yang awalnya membalas lemparan jadi beralih melempar dan menyerang petugas," ucapnya.

Kemudian pada pukul 17.00, ada yang menjebol tembok sisi kanan Lapas Sorong dan jendela ruang registrasi.

Penjebolan tembok ini menjadi sarana warga binaan melarikan diri. Sehingga terjadi kerusuhan yang berujung pada perlawanan kepada petugas, pembakaran Lapas Sorong dan pelarian narapidana.

"Kami laporkan juga dalam menghalau, petugas bentrok fisik juga. Namun karena jumlah warga binaan jauh lebih besar, petugas mundur," kata Ade.

Dari kejadian ini, satu petugas terluka karena menghalangi napi yang memaksa keluar lapas.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/08/20/125339765/258-napi-lapas-sorong-kabur-beberapa-sudah-dikembalikan-keluarga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke