Bersama beberapa teman di Sekolah Pamong Praja, Markus Kaisiepo kemudian mendiskusikan makna dari proklamasi itu bagi mereka di Papua.
Walaupun sebagian elite Papua telah mendapat tekanan dari Pemerintah Belanda, sebagian dari mereka yang mendukung Indonesia terus melakukan perjuangan.
Silas Papare, Benjamin Kajai, dan Stevanus Rumbewas berupaya melakukan kontak dengan para pejuang di Yogyakarta karena mereka menginginkan adanya perwakilan dari Irian Barat (Papua) di pemerintah pusat.
Berdasarkan hasil rapat, Silas Papare kemudian berangkat ke Jawa pada 27 Juli 1949.
Baca juga: Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia
Referensi: