Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Nabi Muhammad Merayakan Idul Fitri

Kompas.com - 09/04/2024, 18:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Idul Fitri atau Lebaran merupakan hari raya umat Islam yang pertama kali dirayakan pada tahun kedua Hijriah atau 624 Masehi.

Idul Fitri dirayakan untuk pertama kalinya setelah kemenangan umat Islam dalam Perang Badar melawan kaum kafir Quraisy.

Setelah Perang Badar, Nabi Muhammad dan para sahabat merayakan Idul Fitri dengan salat Ied dalam kondisi luka-luka akibat perang.

Idul Fitri disimbolkan sebagai kemenangan umat Islam dalam menahan hawa nafsu setelah berpuasa Ramadan selama sebulan penuh.

Di Indonesia, Idul Fitri identik dengan tradisi mudik, momen ketika para perantau kembali ke kampung halaman untuk merayakan hari raya bersama keluarga besar.

Selain mudik, tradisi Idul Fitri di Indonesia lainnya adaah nyekar atau mengunjungi makam keluarga, takbiran, salat idul fitri, menyiapkan sajian khas lebaran, dan open house, yakni menyambut tamu yang datang untuk saling bermaaf-maafan atau halal bihalal.

Lantas, bagaimana cara Nabi Muhammad merayakan Idul Fitri?

Baca juga: Sejarah Idul Fitri, Pengganti Hari Raya Masyarakat Arab Jahiliyah

Mengutip NU Online dan kemenag.go.id, berikut ini cara merayakan hari raya Idul Fitri yang dilakukan oleh Nabi Muhammad.

Takbir

Salah satu hal yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW untuk merayakan hari raya Idul Fitri adalah mengumandangkan takbir pada malam terakhir bulan Ramadan hingga 1 Syawal.

Kebiasaan Nabi itu sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 185, yang penggalannya berbunyi, "...Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (Ramadan) dan mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."

Bertakbir, atau di Indonesia disebut takbiran, merupakan tanda syukur Rasulullah atas datangnya hari suci umat Islam.

Baca juga: Kisah 3 Putra Nabi Muhammad

Memakai pakaian terbaik

Di hari lebaran, umat Islam di Indonesia umumnya akan berpenampilan sebaik mungkin dengan baju baru.

Tradisi membeli baju baru untuk lebaran sebenarnya berakar dari kebiasaan Rasulullah, yang menyambut hari Idul Fitri dengan membersihkan diri, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya.

Makan sebelum salat Ied

Setelah bulan Ramadan, datang 1 Syawal atau hari Idul Fitri, di mana umat Islam diharamkan untuk berpuasa.

Meski salat Ied dilaksanakan pagi hari, umat Islam disunahkan untuk makan sebelum pergi beribadah.

Sebelum salat Ied, Rasulullah memakan kurma dalam jumlah ganjil. Hal ini seperti disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Bukhari, "Pada waktu Idul Fitri, Rasulullah tidak berangkat ke tempat salat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil."

Baca juga: Kenapa Ada Perbedaan Penentuan Hari Raya Idul Fitri?

Salat Ied

Ibadah tambahan yang dilakukan saat hari lebaran adalah salat sunah Idul Fitri.

Rasulullah menunaikan salat Idul Fitri bersama keluarga dan para sahabatnya.

Nabi Muhammad mengakhirkan pelaksanaan salat Idul Fitri, biasanya pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter, guna memberi umat Islam kesempatan yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.

Datang ke tempat keramaian

Pada saat hari raya Idul Fitri, Rasulullah diriwayatkan pernah pergi mendatangi tempat keramaian, yakni menemani Aisyah menonton pertunjukan atraksi tombak dan tameng.

Sebagaimana hadis riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim, saking asyiknya, Aisyah sampai  memunculkan kepala di atas bahu Rasulullah agar bisa menyaksikan pertunjukan dengan puas.

Baca juga: Arti dan Makna Idul Fitri

Berkunjung ke rumah sahabat

Tradisi saling mengunjungi atau bersilaturahmi saat hari raya Idul Fitri sudah berlangsung sejak zaman Rasulullah.

Ketika Idul Fitri, Rasulullah biasa mengunjungi rumah para sahabatnya, begitu pula sebaliknya.

Dalam kunjungannya, Rasulullah dan para sahabat saling mendoakan kebaikan satu sama lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com