KOMPAS.com - Fatimah Az Zahra adalah putri bungsu Nabi Muhammad dari istri pertamanya, Siti Khadijah.
Dalam sejarah Islam, Siti Fatimah dikenal sebagai putri kesayangan dan "pengawal" Rasulullah yang memiliki banyak keistimewaan serta keutamaan.
Salah satu keutamaannya adalah menjadi perempuan yang dikhususkan hanya untuk beribadah kepada Allah, sehingga tidak pernah haid.
Fatimah Az Zahra dipanggil oleh sang pencipta pada 3 Ramadan 11 Hijriah (632 Masehi), hanya enam bulan setelah wafatnya Nabi Muhammad.
Berikut kisah Siti Fatimah yang meninggal di usia 28 tahun.
Baca juga: Fatimah Az Zahra, Putri Kesayangan Nabi Muhammad
Fatimah Az Zahra adalah putri bungsu Nabi Muhammad dan Siti Khadijah yang lahir lima tahun sebelum masa kenabian, atau pada tahun 605 Masehi.
Diriwayatkan bahwa Fatimah adalah putri kesayangan Nabi Muhammad. Rasa sayang Rasulullah diungkapkan melalui perkataan bahwa Fatimah adalah bagian dari tubuhnya.
Siapa pun yang memarahi Fatimah berarti memarahi Rasulullah, dan barang siapa memarahi Rasulullah berarti memarahi Allah.
Pada 619, Fatimah dan Nabi Muhammad menghadapi masa-masa tersedih, karena kehilangan Siti Khadijah.
Sepeninggal Khadijah, Fatimah seakan menggantikan peran sang ibu sebagai pendamping Nabi Muhammad dalam perjuangan penyebaran Islam.
Saat perjuangan Nabi diganggu orang-orang kafir, Fatimah menjadi satu-satunya pelipur lara dan penenang hati Rasulullah.
Pada tahun 624 atau tahun 2 Hijriah, Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib, sepupu sekaligus anak asuh Nabi Muhammad.
Dari pernikahannya, Fatimah memiliki dua putra (Hasan dan Husain) dan dua putri (Zainab dan Ummu Kultsum).
Baca juga: Kisah Wafatnya Nabi Muhammad pada 8 Juni 632
Pada tahun 632, Nabi Muhammad jatuh sakit tidak lama sesudah kepulangannya dari Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.
Rasa gelisah tidak pernah meninggalkan Fatimah Az Zahra melihat sang ayah sakit selama berhari-hari.