Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Kompas.com - 25/03/2024, 14:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Kapan Selat Muria hilang?

De Graaf dan Pigeaud menyebutkann bahwa pada abad ke-17, selama musim hujan orang dapat berlayar dari Jepara sampai Pati di tepi Sungai Juwana, dengan sampan lewat tanah yang tergenang air.

Dengan kata lain, saat itu Selat Muria sudah surut, dan sungai-sungai di sekitar pantai utara Jawa juga mengalami pendangkalan.

Pada 1657, Tumenggung Pati sempat mengumumkan bahwa ia bermaksud menggali saluran baru dari Demak ke Juwana, hingga Juwana bisa menjadi pusat perdagangan.

Baca juga: Mengapa Kerajaan Demak Tergolong dalam Kerajaan Agraris dan Maritim?

Diperkirakan, Tumenggung Pati ingin memulihkan jalan air lama, yang satu abad sebelumnya masih dapat dipakai.

Saat itu, Selat Muria sudah tidak dapat lagi dilayari dengan perahu-perahu yang besar karena telah menjadi dangkal oleh endapan lumpur.

Proses sedimentasi pada Selat Muria, dengan cepat membuat selat tertutup pasir sehingga menjadi sebuah daratan.

Material sedimentasi pada Selat Muria berasal dari beberapa sungai, seperti Sungai Jragung, Tuntang, Lusi, Juwana, dan Jratunseluna.

Selat Muria, yang perlahan berubah menjadi rawa-rawa dan perairan yang dangkal, membawa dampak besar, terutama bagi aktivitas pelayaran dan perdagangan.

Semenjak Selat Muria mengalami sedimentasi, Pelabuhan Demak tidak lagi menjadi pelabuhan utama dan digunakan kapal-kapal untuk berlabuh.

Pasalnya, Selat Muria tidak dapat dipakai sepanjang tahun, karena saat musim kemarau menjadi dangkal.

Baca juga: Peranan Kerajaan Demak dalam Menyebarkan Islam di Pulau Jawa

Kondisi itu membuat kapal-kapal yang hendak berlabuh di Pelabuhan Demak harus menunggu air pasang, yang membuat kegiatan perdagangan menjadi tersendat.

Akibatnya, para pedagang dari Maluku berpindah berlabuh di Pelabuhan Jepara, karena selain aman dari terjangan gelombang besar, perairannya stabil.

Endapan sungai yang bermuara di Selat Muria membuat selat ini semakin dangkal dan akhirnya hilang.

Hilangnya Selat Muria menjadi dataran rendah membuat Pulau Muria menyatu dengan Pulau Jawa.

Selat Muria sekarang

Di masa sekarang, Selat Muria sudah menjadi bagian dari Kabupaten Pati, Demak dan Kudus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com