Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Speakeasy, Bar Tersembunyi yang Muncul di Era Prohibition

Kompas.com - 15/03/2024, 09:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Alih-alih memberantas minuman keras, undang-undang ini justru melahirkan perlawanan dan kejahatan terorganisir.

Pada masa Prohibition, speakeasy tidak hanya dikelola perorangan, tetapi ada juga yang dioperasikan anggota geng dan mafia yang tetap mengedarkan miras.

Speakeasy beroperasi secara diam-diam di bawah tanah atau di lokasi tersembunyi untuk menghindari kecurigaan penegak hukum.  

Baca juga: Mengenal Flapper, Gaya yang Terkenal di Amerika Pasca-Perang Dunia I

Speakeasy terus merajalela dan tidak pernah sepi dikunjungi penikmat minuman beralkohol, meski polisi kerap melakukan penggerebekan.

Di tengah-tengah larangan miras, bar speakeasy menjadi pusat kehidupan malam ilegal, di mana orang dapat memanjakan diri dengan menikmati minuman beralkohol hasil penyelundupan, musik, dan hiburan.

Pada masa Prohibition (1920-1933), diperkirakan ada lebih dari 100.000 speakeasy di New York City.

Speakeasy dan miras bukan sebatas fasilitas untuk bersosialisasi, tetapi menjadi simbol pemberontakan pada masa itu.

Ketika era Probihition berakhir pada 1933, speakeasy masih dibuka dengan nama-nama sebutan bar, klub, cocktail lounges, dan taverns.

Baca juga: Pemberontakan dan Kebebasan: Peran Perempuan pada Era Flapper

Speakeasy di era modern

Di era modern, ketika minuman beralkohol tidak lagi dilarang peredarannya, speakeasy dapat ditemui dengan mudah di seluruh wilayah Amerika Serikat dan di banyak negara.

Bahkan di kota-kota besar di Indonesia pun tidak sulit untuk menemukan keberadaan speakeasy.

Berbeda dengan dulu, kehadiran speakeasy di masa sekarang tidak ilegal. Speakeasy masa kini pada dasarnya hanyalah sebuah bar yang mengusung konsep "sedikit tertutup", dengan lokasi seperti di area tersembunyi restoran atau hotel.

Pelayanan yang ditonjolkan speakeasy masa kini umumnya adalah ketenangan suasana daripada kebutuhan untuk bersembunyi dari aparat penegak hukum.

Terlebih, di era media sosial seperti sekarang, orang-orang tidak ragu untuk membagikan momen mereka di speakeasy kepada khalayak ramai, yang sebenarnya bertentangan dengan konsep kerahasiaan speakeasy di zaman dulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com