Kebiasaan meminum miras yang diadopsi dari orang-orang Eropa juga menjadi gaya hidup baru, terutama masyarakat pribumi kelas menengah.
Masyarakat pribumi kelas menengah tersebut dijuluki sebagai priyayi, mereka berasal dari keturunan bangsawan atau kaum terpelajar.
Para priyayi teresebut biasanya sering diikutsertakan dalam perjamuan atau perkumpulan yang diadakan petinggi Eropa.
Karena interaksi dengan orang-orang Eropa yang terlalu sering, membuat kebiasaan baru bagi mereka seperti meminum minuman beralkohol.
Sebelumnya, meminum minuman keras sudah menjadi kebiasaan orang-orang Tionghoa, bahkan sudah menjadi gaya hidup sehari-hari.
Meminum miras dan sejenisnya saat itu dianggap sebagai hal yang mewah dan modern karena hanya bisa dilakukan golongan elit.
Hal ini seringkali dilakukan oleh masyarakat bumiputera atau golongan terpelajar yang menerima pendidikan dari barat.
Perilaku Bumiputera inilah yang secara tidak langsung mengakibatkan westernisasi.
Westernisasi ini juga membentuk kebudayaan Indis di Jawa, di mana gaya hidup kebarat-baratan diadopsi oleh masyarakat pribumi di Hindia Belanda.
Baca juga: Joan Maetsuycker, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Terlama
Referensi: