Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minuman Keras dan Gaya Hidup Modern Masyarakat Hindia Belanda

Kompas.com - 29/02/2024, 09:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Miras, Gaya Hidup Elit

Kebiasaan meminum miras yang diadopsi dari orang-orang Eropa juga menjadi gaya hidup baru, terutama masyarakat pribumi kelas menengah.

Masyarakat pribumi kelas menengah tersebut dijuluki sebagai priyayi, mereka berasal dari keturunan bangsawan atau kaum terpelajar.

Para priyayi teresebut biasanya sering diikutsertakan dalam perjamuan atau perkumpulan yang diadakan petinggi Eropa.

Karena interaksi dengan orang-orang Eropa yang terlalu sering, membuat kebiasaan baru bagi mereka seperti meminum minuman beralkohol.

Sebelumnya, meminum minuman keras sudah menjadi kebiasaan orang-orang Tionghoa, bahkan sudah menjadi gaya hidup sehari-hari.

Meminum miras dan sejenisnya saat itu dianggap sebagai hal yang mewah dan modern karena hanya bisa dilakukan golongan elit.

Hal ini seringkali dilakukan oleh masyarakat bumiputera atau golongan terpelajar yang menerima pendidikan dari barat.

Perilaku Bumiputera inilah yang secara tidak langsung mengakibatkan westernisasi.

Westernisasi ini juga membentuk kebudayaan Indis di Jawa, di mana gaya hidup kebarat-baratan diadopsi oleh masyarakat pribumi di Hindia Belanda.

Baca juga: Joan Maetsuycker, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Terlama

Referensi:

  • Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari. (2015). Minuman Keras sebagai Necessary Evil di Surabaya 1900—1942 (Alcoholic Drink as a Necessary Evil in Surabaya 1900—1942). Mozaik, 15(2), 205-218.
  • Retno Ayu Wulansari. (2015). Pelaksanaan Pajak Minuman Keras di Jambi Tahun 1855-1936. Avatara, e-journal Pendidikan Sejarah, 3(2).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com