Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemberontakan Untung Surapati

Kompas.com - 16/02/2024, 16:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Dalam Babad Tanah Jawi, Untung Suropati dikisahkan sebagai seorang pejuang Indonesia dalam melawan kolonialisme Belanda.

Ia disebut sebagai sosok perwira besar di Pulau Jawa yang berjuang melawan Belanda pada 1685 hingga 1706.

Untung Suropati mulanya merupakan seorang budak dari Pulau Bali yang dibeli oleh sebuah keluarga Belanda.

Berikut ini kisah Untung Suropati.

Menjadi buronan

Tak lama setelah dibeli keluarga Belanda, Untung Suropati melarikan diri karena terlibat urusan asmara dengan Suzanne, putri dari keluarga tersebut.

Dalam pelariannya, ia bertemu dengan orang-orang yang senasib dengannya, kemudian mereka merampok di daerah Batavia.

Baca juga: Untung Surapati: Latar Belakang, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Karena besarnya kawanan Untung Suropati, Kapten VOC menyiasati dengan melakukan perundingan.

Mereka mengajak Untung Suropati untuk bergabung dengan dinas militer kompeni.

Ia menyetujui tawaran tersebut dengan syarat tidak berada di wilayah Batavia.

Waktu itu, Untung dan gerombolannya mendapat tugas untuk mencari Pangeran Purbaya dari Banten yang melarikan diri.

Karena mengenal daerah operasi militer tersebut, mereka berhasil menangkap Pangeran Purbaya dengan mudah.

Namun, terjadi selisih paham antara Untung dan kompeni mengenai etika dalam menyerahkan Pangeran Purbaya.

Saat itulah, seorang letnan Belanda melontarkan perkataan yang menyinggung Untung.

Untung murka dan mengamuk hingga separuh anggota patroli Belanda terbunuh olehnya.

Setelah kejadian itu, ia kembali memimpin gerombolan perampok.

Pimpinan VOC, Gubernur Jenderal Camphuys, kemudian mengirim pasukan di bawah komando Couper, untuk memburu Untung.

Mendirikan kerajaan di Pasuruan

Merasa Batavia tak lagi aman, Untung dan komplotannya melarikan diri ke arah timur dan meminta perlindungan ke Mataram.

Mengetahui hal itu, Patih Anrangkusuma yang anti-VOC menyarankan Amangkurat II untuk melindungi mereka secara diam-diam dengan harapan dapat menyerang balik kompeni.

Pada 1686, Amangkurat II, pasukan Untung, dan prajurit Mataram melakukan penyamaran dengan misi membunuh Kapten Francois Tack beserta pasukannya.

Baca juga: Asal-usul Nama Pasuruan

Dalam perjalanan menuju Kartasura, Kapten Tack dan 70 pasukannya berhasil dihabisi. Namun, pembunuhan itu malah membuat posisi Untung terpojok.

Ia dan kawanannya akhirnya memutuskan untuk melarikan diri ke wilayah timur lagi.

Setelahnya, Untung membentuk kekuasaan di Jawa Timur.

Berkat keberaniannya, Untung semakin dikenal dan mendapat simpati dari bupati beserta rakyatnya.

Ketika pasukannya semakin kuat, ia memilih menetap di Pasuruan.

Untung mendirikan kerajaan yang lepas dari kekuasaan Mataram dan mendeklarasikan diri sebagai raja.

Merasa tak terima, Amangkurat II meminta bantuan VOC untuk menumpas Untung yang dianggap telah berbuat makar dengan mendirikan kerajaan baru di Pasuruan.

VOC menolak permintaan itu karena merasa terlalu berbahaya. Amangkurat II pun semakin kewalahan.

Selama16 tahun lamanya, Untung telah memperluas wilayahnya ke seluruh wilayah timur Pulau Jawa dan Selat Madura hingga Samudera Hindia.

Referensi:

  • Kresna, Ardian. (2011). Sejarah Panjang Mataram. Jogjakarta: Diva Press
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com