Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era Kepemimpinan Stamford Raffles di Hindia Timur

Kompas.com - 12/02/2024, 19:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Sir Thomas Stamford Raffles merupakan seorang negarawan Inggris yang pernah menjabat sebagai gubernur jenderal Hindia Timur atau juga disebut sebagai Hindia Belanda.

Raffles mulai memimpin Hindia Timur pada 1811, setelah Inggris berhasil merebut kekuasaan dari Belanda.

Kala itu, ia memegang jabatan sebagai letnan-gubernur Jawa dan memimpin hingga 1826.

Raffles mungkin hanya menjabat sebagai gubernur jenderal dalam kurun waktu singkat, tetapi jasa dan peranannya begitu besar bagi Indonesia.

Namanya bahkan diabadikan sebagai nama latin bunga Rafflesia Arnoldi.

Stamford Raffles juga menulis sebuah karya terkenal, yakni The History of Java, yang masih banyak dipakai sebagai rujukan penelitian sejarah hingga kini.

Sebagai gubernur jenderal Inggris yang pertama kali bertugas di tanah Hindia Timur, Raffles membuat banyak kebijakan baru dan mulai mengambil alih kekuasaan dari tangan Belanda.

Apa saja kebijakan yang diambil Stamford Raffles selama masa kekuasaan Inggris di Hindia Timur?

Kebijakan-kebijakan Stamford Raffles

Bidang pemerintahan

Baca juga: Alasan Raffles Menerapkan Pajak Tanah bagi Rakyat Indonesia

Berikut beberapa kebijakan dalam bidang pemerintahan yang terapkan oleh Raffles:

  • Raffles membagi Pulau Jawa ke dalam 18 karesidenan.
  • Bupati diangkat menjadi pegawai negeri yang dibayar dengan sistem gaji.
  • Memberlakukan sistem juri dalam lembaga pengadilan.
  • Membangun pusat pemerintahan di Istana Bogor.
  • Melarang perbudakan.

Bidang perekonomian

Dalam bidang ekonomi, kebijakan Raffles tidak kalah tegas dari Daendels, gubernur jenderal Hindia Belanda sebelumnya.

Raffles juga pernah berjasa mengembalikan hak-hak Sri Sultan Hamengkubuwono III dengan mengangkatnya kembali menjadi raja Yogyakarta.

Kondisi kerajaan di Jawa yang sering mengalami pertikaian dimanfaatkan oleh Raffles untuk memperluas wilayah kekuasaan Hindia Belanda.

Selanjutnya, Raffles membuat strategi dengan mengangkat Pangeran Notokusumo sebagai raja wilayah Yogyakarta dengan gelar Paku Alam.

Pasukan kerajaan kehilangan fungsinya sebagai kekuatan militer dan hanya dijadikan penjaga keraton.

Ia juga menerapkan beberapa aturan dalam perekonomian, di antaranya :

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com