Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghidupkan Kembali Muarajambi sebagai Destinasi Edukasi dan Spiritual

Kompas.com - 06/02/2024, 01:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

“Kawasan cagar budaya ini tidak hanya memiliki nilai sejarah dan arkeologi yang tinggi namun juga terus berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para cendikiawan yang memperdalam pengetahuan kebijaksanaan," tegas Widiatmoko.

Revitalisasi Candi Muarajambi untuk mengembalikan esensinya sebagai destinasi edukasi dan spiritual

Indonesian Heritage Agency (IHA) sebuah badan layanan umum dibawah naungan Kemendikbudristek yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 17 museum, 1 galeri, serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia, mengumumkan telah dimulainya upaya revitalisasi Kawasan Percandian Muarajambi.

Inisiatif ini merupakan bagian dari misi IHA yang lebih luas untuk mengembalikan peran situs tersebut sebagai pusat pendidikan dan spiritual bagi masyarakat.

Baca juga: Corak Agama Kerajaan Sriwijaya

Kepala BLU Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra, menyatakan, “Tujuan kami adalah untuk meremajakan fungsi sejarah Muarajambi sebagai pusat pembelajaran dan pendidikan spiritual, sehingga menegaskan signifikansinya sebagai situs warisan global.”

Upaya ini sejalan dengan dedikasi pemerintah dalam membina kerukunan umat beragama dan pertukaran lintas budaya dengan melestarikan dan merayakan kekayaan tradisi spiritual daerah tersebut.

Bukti komprehensif dari Muarajambi, mulai dari arsitektur, prasasti, hingga penemuan arkeologi, mengungkap peran pentingnya dalam sejarah peradaban, menjadi saksi bisu inovasi, pertukaran budaya, dan penyebaran agama Buddha di wilayah tersebut.

Hal ini menegaskan keberadaan dan fungsi Muarajambi sebagai pusat spiritual dan pendidikan tidak hanya untuk Indonesia tapi untuk dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com