Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Kembar Batu di Jambi

Kompas.com - 29/05/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Kembar Batu merupakan satu dari puluhan candi yang ada di Kompleks Percandian Muaro Jambi.

Secara administratif, Candi Kembar Batu terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Di situs percandian ini ditemukan struktur candi induk, tujuh candi perwara atau candi pendamping, dan sebuah prasasti.

Bagaimana sejarah Candi Kembar Batu?

Baca juga: Sejarah Candi Gumpung di Jambi

Sejarah Candi Kembar Batu

Melansir laman Kemdikbud, Candi Kembar Batu telah dipugar pada 1994-1995.

Dalam pemugaran tersebut, diketahui bahwa di situs ini terdapat satu candi induk, tujuh candi perwara, dua struktur bangunan yang belum diketahui fungsinya, pagar keliling, gapura, dan parit keliling.

Dari tujuh candi perwara, hanya lima yang telah dipugar. Berikut ini ukuran denah masing-masing candi perwara dan candi induk di situs Candi Kembar Batu.

  • Candi induk berukuran 11,39 x 11,33 meter
  • Candi perwara I berukuran 11,6 x 11 meter
  • Candi perwara II berukuran 3,75 x 3,45 meter
  • Candi perwara III berukuran 8,09 x 5,79 x 1,46 meter
  • Candi perwara IV berukuran 12,32 x 12,17 x 0,65 meter
  • Candi perwara V berukuran 5,1 x 5,07 x 0,92 meter

Baca juga: Sejarah Candi Pancahan dan Candi Patani di Pasaman

Selain reruntuhan candi, di situs Candi Kembar Batu terdapat temuan lepas berupa gong perunggu, lempengan emas, batu mulia, bata bertuliskan huruf Jawa Kuno, dan keramik China.

Gong perunggu merupakan salah satu temuan yang paling penting, karena memuat inskripsi berhuruf China yang berangka tahun 1231.

Keberadaan prasasti dari gong perunggu ini mengindikasikan adanya hubungan bilateral antara kerajaan dengan Dinasti Sung di China.

Menurut para ahli, candi-candi di Kompleks Percandian Muaro Jambi digunakan sebagai pusat ibadah umat Buddha dalam rentang waktu yang cukup panjang, yakni sejak awal abad ke-7 hingga abad ke-15.

Umat Buddha yang datang ke situs ini tidak hanya dari Nusantara, tetapi dari berbagai negara, termasuk China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com