Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Alfred The Great, Raja Anglo-Saxon yang Paling Terkenal

Kompas.com - 01/02/2024, 10:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Alfred the Great atau King Alfred adalah Raja Anglo-Saxon yang paling terkenal.

Ia merupakan seorang Raja Wessex di Inggris yang berkuasa pada 971-899 M.

Alfed the Great dikenal sebagai Raja Anglo-Saxon setelah memperoleh kemenangan atas bangsa Viking.

Dalam sejarah Inggris, Alfred menjadi Raja Anglo-Saxon paling terkenal yang pernah ada dan satu-satunya raja yang memperoleh gelar the great.

Berikut ini biografi Alfred the Great:

Masa kecil

Alfred lahir di Wantage, Oxfordshire, pada 849 M. Ayah Alfred adalah Raja Aethelwulf yang memerintah Saxon Barat dan ibunya bernama Osburh.

Ia merupakan anak keempat dari 6 bersaudara.

Pada 868 M, Alfred bertempur bersama saudaranya Aethelred melawan serangan dari Denmark.

Dua tahun kemudian, sekitar bulan Maret 871 Masehi, pada Pertempuran Merton, Alfred dan saudaranya mengalami kekalahan telak oleh Denmark.

Saudaranya meninggal sebulan kemudian dan Alfred dibiarkan memerintah sebagai pemimpin Kerajaan Saxon.

Alfred menjabat sebagai Raja Wessex, sebuah kerajaan Saxon, sejak 871 M hingga ia meninggal dunia pada 899 M.

Peperangan dengan bangsa Viking

Alfred dikenal atas keberhasilannya mengusir bangsa Viking kembali ke Skandinavia.

Pada 868 M, Alfred tercatat bertempur bersama saudaranya Aethelred melawan ancaman serangan terus-menerus dari Denmark.

Baca juga: Mengapa Inggris Ikut Terlibat dalam Perang Dunia I?

Mereka mengalami kekalahan telak dalam Pertempuan Merton pada Maret 871 M.

Pada Mei 871 M, di Wilton, Alfred dan pasukannya kembali mengalami kekalahan.

Merasa bahwa mereka tidak dapat mengusir penjajah Denmark dari tanah mereka, Alfred terpaksa berdamai.

Keputusan ini mengakibatkan bangsa Viking mundur sementara ke London dan kemudian menduduki sebagian besar wilayah Inggris selama lima tahun lamanya.

Pada 876 M, Denmark telah berkumpul kembali dan menyerang Wessex.

Pendudukan Wareham memaksa Alfred untuk melakukan negosiasi perjanjian perdamaian yang lebih permanen.

Konflik terus memanas, Alfred membuat perhitungan strategis untuk memblokade kapal-kapal Denmark, memaksa Viking mundur ke Mercia.

Pada Januari tahun berikutnya, Denmark kembali melakukan serangan ke Chippenham yang kala itu menjabat sebagai rumah tangga kerajaan Alfred the Great.

Alfred dan rakyatnya benar-benar dalam kondisi sedang lengah, sehingga mengakibatkan tingginya angka kematian.

Alfred dan beberapa pasukannya pun terpaksa mundur ke hutan.

Pada musim semi tahun yang sama, Alfred dan anak buahnya yang tersisa berhasil membangun benteng di tanah rawa Somerset di Athelney.

Athelney pada dasarnya adalah sebuah pulau di rawa-rawa. Posisi ini justru menguntungkan karena lokasinya berada jauh dari Denmark, sehingga memberi Alfred cukup waktu untuk menghimpun kembali kekuatan militernya.

Para pasukan berdatangan dari kota maupun desa terdekat untuk membentuk gerakan perlawanan yang ketat. Konflik pun dimulai dengan bergerilya.

Taktik ini akhirnya terbukti berhasil. Dari posisinya yang tersembunyi di tanah rawa Somerset, Alfred the Great dan pasukannya menyerang Denmark selama tujuh pekan.

Di sisi lain, Alfred juga mengumpulkan pasukan tangguh yang akan segera mengalahkan penjajah di Pertempuran Edington.

Baca juga: WAGs, Populer dari Jerman, Viral dari Inggris

Hal ini terbukti menjadi kemenangan yang menentukan bagi Raja Saxon dan memaksa Denmark untuk menyerah.

Alfred pun menyampaikan persyaratan, termasuk Kristenisasi terhadap Guthrum dan para penasihat terdekatnya, sehingga menjembatani kesenjangan agama antara kedua bangsa.

Setelah keberhasilan ini, sebuah perjanjian dinegosiasikan oleh Alfred yang dikenal sebagai Danelaw. Ini adalah perjanjian yang dirancang untuk memecah belah Inggris.

Denmark akan menguasai wilayah utara dan timur, sedangkan Alfred dan Anglo-Saxon merebut Kent, Mercia Barat, dan kerajaan asli mereka di Wessex.

Meskipun tahun-tahun berikutnya masih jauh dari damai karena orang Denmark terus melakukan serangan rutin ke wilayah Anglo-Saxon, rasa aman dapat dipulihkan di Inggris Anglo-Saxon.

Akhir hayat

Pada 26 Oktober 899 M, Alfred meninggal dunia. Penyebab kematiannya diduga disebabkan oleh kesehatannya yang kian memburuk.

Alfred the Great meninggalkan banyak perubahan besar dalam sejarah Inggris, di antaranya di bidang restorasi, reformasi, dan pendidikan.

Baca juga: Mengapa Revolusi Industri Bermula di Inggris?

Bukan hanya itu, Alfred berhasil mengubah Inggris dari wilayah kerajaan yang terpisah menjadi negara bersatu.

Reformasi pendidikannya membuka jalan bagi sekolah-sekolah umum di Inggris, kode hukumnya menjadi dasar bagi reformasi hukum di masa depan, dan restrukturisasi kota-kota besar, kecil, dan jalan raya mengubah infrastruktur negara itu selamanya.

 

Referensi:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com