Pada 1924, PKH mengadakan kongres Komintern kelima yang memutuskan nama organisasi ini berubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan Semaun sebagai pemimpinnya.
Baca juga: Biografi Semaoen, Pendiri dan Ketua PKI Pertama
Di bawah komando Semaun, PKI berhasil memperluas dan memperkuat perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Strategi khusus diperlukan untuk menyebarkan ideologi komunis di Indonesia selama tahun-tahun awal berdirinya organisasi ini.
Untuk meningkatkan pengaruhnya dan merekrut anggota, PKI menggunakan propaganda yang memberikan kesan bahwa mereka adalah organisasi asli Indonesia.
Baca juga: Tokoh-tokoh Komunis di Indonesia
Dalam upaya menggalang dukungan dan merekrut anggota, PKI telah merilis propaganda seperti berikut ini:
- Untuk memenangi hati rakyat Indonesia, PKI memprioritaskan penggunaan bahasa populer, seperti bahasa Jawa abangan dibandingkan dengan gagasan-gagasan teoritis yang dikemukakan oleh Marx dan Lenin.
- Masyarakat tanpa kelas dikemukakan sebagai penjelmaan kembali dari negara Majapahit yang dipandang sebagai zaman persamaan derajat mulia sebelum datangnya bangsa Belanda.
- Memanfaatkan ramalan-ramalan yang bersifat mesianistis mengenai ratu adil, sehingga PKI mampu mempersatukan rakyat, baik muslim maupun nonmuslim.
Referensi:
- Oktavianuri, D. (2018). Politik Etis Dan Pergerakan Nasional. Pontianak: Derwati Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.