Mereka menganggap peristiwa itu merupakan akal-akalan ilmu sihir Nabi Saleh.
Nabi Saleh berpesan agar unta itu diberi makan dan tidak disakiti.
Nabi Saleh juga memperingatkan bahwa siapa pun yang menyakiti unta tersebut akan mendapat siksaan yang pedih.
Kisah Nabi Saleh dan kaum Tsamud tersebut terangkum dalam Al Quran surat Al-A'raf ayat 73, berikut ini artinya.
"Dan kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka Saleh. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih," (QS Al-A'raf: 73).
Baca juga: Mengapa Paman Nabi Muhammad Menolak Masuk Islam?
Meski telah diperingatkan akan akibat yang dapat terjadi, kaum Tsamud dengan sombongnya menyembelih unta betina itu dan menantang kebenaran perkataan Nabi Saleh.
Karena kekufurannya, Allah menyegerakan azab kepada kaum Tsamud, sebagaimana bunyi Al Quran surat Al-A'raf ayat 77-78 yang artinya, "Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya. Mereka berkata, "Wahai Saleh! Buktikanlah ancaman kamu kepada kami, jika benar engkau termasuk salah seorang rasul". Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka."
Surat Al-A'raf juga mengungkap bahwa usai azab menelan kesombongan kaum Tsamud, Nabi Saleh pergi meninggalkan mereka sambil berkata, "Wahai kaumku! Sungguh, aku telah menyampaikan amanat Tuhanku kepadamu dan aku telah menasihati kamu. Tetapi kamu tidak menyukai orang yang memberi nasihat."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.