Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Nabi yang Diutus di Kota Al Ula?

Kompas.com - 07/01/2024, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber NU Online

KOMPAS.com - Al Ula adalah nama sebuah kota oasis di Provinsi Madinah, Arab Saudi, yang letaknya sekitar 300 kilometer di sebelah utara Kota Madinah.

Dalam sejarah Islam tercatat bahwa kota ini dihindari Nabi Muhammad dan para sahabat.

Melansir quran.nu.or.id, menurut suatu riwayat, ketika sekitaran peristiwa Perang Tabuk, Rasulullah melewati daerah Al Ula dan melarang para sahabat memasuki daerah tersebut.

Larangan tersebut disebabkan oleh masa lalu Al Ula, yang tidak lain adalah tempat tinggal kaum Tsamud, yang pernah diazab oleh Allah karena mendustakan nabi yang diutus untuk mereka.

Nabi yang diutus di Kota Al Ula adalah Nabi Saleh (2150-2080 SM).

Berikut ini kisah Nabi Saleh saat diutus Allah kepada kaum Tsamud di Al Ula.

Baca juga: Sejarah Al Ula, Kota yang Disebut Terkutuk dan Dihindari Nabi Muhammad

Turunnya azab kaum Nabi Saleh

Tsamud adalah nama nenek moyang kaum Tsamud, yaitu anak dari 'Atsir bin Iram bin Sam bin Nuh.

Mereka muncul sesudah kaum Ad dibinasakan Allah karena mengingkari dakwah Nabi Hud.

Kaum Tsamud mendiami Al Hijr atau Madain Saleh atau Hegra, yang berada 22 kilometer arah timur laut Kota Al Ula dan kini masuk dalam wilayah Kegubernuran Al Ula.

Kaum Tsamud disebutkan sebanyak 23 kali dalam Al Quran.

Diriwayatkan bahwa Allah memilih Nabi Saleh, yang terbaik keturunannya, kedudukannya, dan akhlaknya, untuk kaumnya di Al Ula.

Kepada kaumnya, Nabi Saleh menyeru agar menyembah Allah SWT dan tidak ada Tuhan selain Allah.

Namun, kaum Tsamud tidak hanya mengingkari kenabian Nabi Saleh, tetapi juga menolak beriman.

Baca juga: Mengapa Malaikat Jibril Membelah Dada Nabi Muhammad?

Nabi Shaleh kemudian memohon kepada Allah agar diberikan mukjizat untuk meyakinkan kaumnya.

Allah memerintahkan Nabi Shaleh untuk memukulkan tangannya ke permukaan batu dan seketika itu muncul unta betina berukuran besar dan gemuk.

Nabi Saleh saat memperlihatkan unta kepada kaum Tsamud.Wikimedia Commons Nabi Saleh saat memperlihatkan unta kepada kaum Tsamud.
Kaum Tsamud sangat kaget dan terperangah. Tetapi kemunculan unta yang menjadi tanda kebesaran Allah diterima berbeda oleh mereka.

Mereka menganggap peristiwa itu merupakan akal-akalan ilmu sihir Nabi Saleh.

Nabi Saleh berpesan agar unta itu diberi makan dan tidak disakiti.

Nabi Saleh juga memperingatkan bahwa siapa pun yang menyakiti unta tersebut akan mendapat siksaan yang pedih.

Kisah Nabi Saleh dan kaum Tsamud tersebut terangkum dalam Al Quran surat Al-A'raf ayat 73, berikut ini artinya.

"Dan kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka Saleh. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih," (QS Al-A'raf: 73).

Baca juga: Mengapa Paman Nabi Muhammad Menolak Masuk Islam?

Meski telah diperingatkan akan akibat yang dapat terjadi, kaum Tsamud dengan sombongnya menyembelih unta betina itu dan menantang kebenaran perkataan Nabi Saleh.

Karena kekufurannya, Allah menyegerakan azab kepada kaum Tsamud, sebagaimana bunyi Al Quran surat Al-A'raf ayat 77-78 yang artinya, "Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya. Mereka berkata, "Wahai Saleh! Buktikanlah ancaman kamu kepada kami, jika benar engkau termasuk salah seorang rasul". Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka."

Surat Al-A'raf juga mengungkap bahwa usai azab menelan kesombongan kaum Tsamud, Nabi Saleh pergi meninggalkan mereka sambil berkata, "Wahai kaumku! Sungguh, aku telah menyampaikan amanat Tuhanku kepadamu dan aku telah menasihati kamu. Tetapi kamu tidak menyukai orang yang memberi nasihat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com