Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Runtuhnya Peradaban Yunani Kuno

Kompas.com - 05/01/2024, 20:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Hingga akhirnya, Sparta mengalahkan Athena dengan bantuan Persia pada 404 SM.

Thucydides, seorang sejarawan Yunani, menceritakan perang saudara itu secara metodis.

Sejarah ditulis secara objektif dan berdasarkan fakta. Perang tersebut membuat pertahanan Yunani rentan terhadap serangan eksternal dalam bentuk penaklukan oleh Raja Makedonia.

Jatuhnya Yunani ke tangan penguasa Makedonia

Yunani terpecah belah dan melemah akibat Perang Peloponesos.

Pada 338 SM, Raja Philip memerintah dengan mudah. Makedonia berhasil menaklukkan Yunani.

Philipus dibunuh dan putranya, Alexander Agung, memerintah pada 336-323 SM.

Aleksander Agung menjadi raja pada usia 20 tahun. Dia merupakan seorang murid Aristoteles.

Tujuannya pada saat itu adalah untuk mendominasi kekaisaran dunia, yang meliputi Eropa (Yunani), Afrika, dan Asia (Mesopotamia dan Persia).

Baca juga: Siapa Pendiri Kerajaan Safawi di Persia?

Untuk mencapai tujuan ini, Aleksander Agung memimpin pasukannya melalui serangkaian penaklukan.

Sang raja mendorong para prajuritnya untuk menikahi putri-putri lokal di setiap provinsi yang ditaklukkan.

Aleksander Agung menikahi Roxana, putri Raja Persia Darius III, dan Stateira, putri Persia lainnya.

Di wilayah kekuasaannya, raja memadukan budaya pribumi dan Yunani, yang menghasilkan budaya baru.

Alexander Agung juga menciptakan kota-kota di wilayah kekuasaannya, semuanya bernama Alexandria. Dia mendirikan perpustakaan di masing-masing kota. Salah satu kota Alexandria masih ada di Mesir saat ini.  

Referensi:

  • Sondarika, W. (2015). Peradaban Yunani Kuno. Jurnal Artefak, 3 (2), 195 – 206.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com