Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Laut Guadalcanal: Latar Belakang dan Kronologinya

Kompas.com - 29/12/2023, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pertempuran Laut Guadalcanal antara Jepang dan pasukan Sekutu terjadi sejak 12 November hingga 15 November 1942.

Peperangan ini merupakan bagian dari Kampanye Guadalcanal (Agustus 1942 hingga Februari 1943) semasa Perang Dunia II.

Pulau Guadalcanal, yang berada di Kepulauan Solomon, menjadi saksi bisu pertarungan sengit Amerika Serikat (AS) dan Jepang dalam memperebutkan dominasi di Pasifik Selatan.

Pertempuran Laut Guadalcanal pun tercatat sebagai salah satu pertempuran laut yang paling mematikan semasa Perang Dunia II.

Baca juga: Pertempuran Laut Koral, Pertarungan Udara Angkatan Laut Jepang dan AS

Latar belakang Pertempuran Laut Guadalcanal

Pada 7 Agustus 1942, Kampanye Guadalcanal dimulai dengan mendaratnya pasukan Sekutu di Guadalcanal, Tulagi, dan Pulau Florida di Kepulauan Solomon.

Kampanye ini merupakan upaya Sekutu untuk mencegah Jepang membangun pangkalan militernya di pulau-pulau tersebut.

Pasalnya, sejak Juni 1942, Jepang telah memulai pembangunan lapangan terbang di Guadalcanal, yang dapat mengancam jalur pasokan dan komunikasi antara AS dan Australia.

Kedatangan pasukan Sekutu yang berhasil merebut Lapangan Udara Henderson di Guadalcanal, direspons Jepang dengan melancarkan serangan balik.

Dari situlah terjadi perebutan Guadalcanal, yang berlangsung selama beberapa bulan.

Perebutan Guadalcanal tidak hanya terjadi di darat, tetapi juga di laut dan udara.

Pertempuran udara dan laut terjadi berkaitan dengan upaya Jepang memperkuat pasukannya di darat.

Untuk merebut kembali Lapangan Udara (Lanud) Henderson, Angkatan Darat dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang memanggil bala batuan yang diangkut menggunakan kapal.

Baca juga: Pertempuran Teluk Leyte, Debut Pasukan Udara Berani Mati Jepang

Pada awal November 1942, Jepang mengerahkan 7.000 tentaranya untuk merebut kembali Lanud Henderson.

Agar bala bantuannya sampai dengan selamat, pasukan kapal perang Jepang ditugaskan membombardir Lanud Henderson untuk menghancurkan pesawat Sekutu.

AS tidak tinggal diam dan menyiapkan serangan pesawat serta kapal perangnya, untuk mempertahankan Lanud Henderson sekaligus mencegah pendaratan bala bantuan Jepang di Guadalcanal.

Kronologi Pertempuran Laut Guadalcanal

Pertempuran Laut Guadalcanal dimulai pada 12 November 1942.

Pada malam tanggal 12-13 November, Laksamana Muda Daniel Callaghan berusaha menghalau serangan Jepang ke Lanud Henderson.

Meski berhasil memukul mundur pasukan Jepang yang dikirim untuk membombardir Lanud Henderson, Satgas 64 terbukti gagal dalam hal komando, kendali, dan komunikasi.

Baca juga: Pertempuran Laut Filipina, Perang Kapal Induk Terbesar dalam Sejarah

Akibat kesalahan tersebut, terjadilah pertempuran jarak dekat yang justru menenggelamkan beberapa kapal AS dan merenggut nyawa Callaghan dan Laksamana Muda Norman Scott.

Pertempuran Laut Guadalcanal menunjukkan bahwa komando dan kendali dua belah pihak yang bertempur di malam hari sangat buruk.

Selama dua malam berikutnya, giliran Laksamana Muda Willis Lee menghadapi pasukan Jepang.

Laksamana Lee adalah seorang ahli meriam dan sistem radar baru AL AS, yang kemudian mengadopsi formasi tersebar untuk memungkinkan kapal perusaknya menghalau kapal-kapal Jepang.

Selanjutnya, kapal-kapal Jepang diserang dengan tembakan terarah radar dari kapal perang Washington (BB-56) dan South Dakota (BB-57). Meski South Dakota mengalami kerusakan parah, Lee berhasil meraih kemenangan taktis dan merusak kapal perang cepat Kirishima milik Jepang.

Pertempuran Laut Guadalcanal dimenangkan oleh Amerika Serikat, yang menenggelamkan sebagian besar kapal angkut pasukan Jepang dan mencegah sebagian besar pasukan serta peralatan Jepang mencapai Guadalcanal.

Baca juga: Yamato, Kapal Perang Terbesar Era Perang Dunia II

Hasil Pertempuran Laut Guadalcanal

Selama empat hari Pertempuran Laut Guadalcanal, baik Jepang maupun AS sama-sama kehilangan banyak kapal perang akibat kesulitan bertarung di malam hari.

Jepang kehilangan kapal perang Hiei dan Kirishima, kapal penjelajah berat Kinugasa, tiga kapal perusak (Akatsuki, Yudachi, dan Ayanami), 11 kapal angkut, dan 64 pesawat tempur.

Di pihak Sekutu, dua kapal penjelajah ringan AS (Atlanta dan Juneau) dan tujuh kapal perusak (Barton, Monssen, Cushing, Laffey, Preston, Benham dan Walke) tenggelam, sedangkan 35 pesawat tempurnya hilang.

Selain itu, dua laksamana Angkatan Laut AS, Callaghan dan Scott, terbunuh dalam pertempuran ini.

Pertempuran Laut Guadalcanal tergolong sebagai serangan amfibi besar pertama AS di Pasifik.

Tidak hanya kalah dalam Pertempuran Laut Guadalcanal, Jepang akhirnya angkat kaki dari Guadalcanal pada tahun berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com