Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Sejarah Menurut Edward Hallet Carr

Kompas.com - 18/12/2023, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Edward Hallett Carr adalah seorang sejarawan dan jurnalis berkebangsaan Inggris.

Nama Carr mulai dikenal setelah ia menulis sejarah Uni Soviet dalam 14 volume, yang berisi tentang kesaksian sejarah Uni Soviet mulai sejak 1917 hingga 1929.

Selain itu, Carr juga dikenal sebagai seorang yang liberal dan Marxis.

Dalam sejarah kehidupannya, Carr telah banyak bersumbangsih dalam bidang sejarah. 

Ia juga turut mengemukakan pendapatnya mengenai definisi sejarah.

Lalu, apa pengertian sejarah menurut Edward Hallett Carr?

Baca juga: Pengertian Sejarah secara Umum dan Menurut Para Ahli

Pengertian sejarah menurut Edward Hallett Carr

Edward Hallett Carr berpendapat bahwa sejarah adalah proses interaksi secara terus-menerus antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada padanya dan melakukan dialog antara masa lalu dan masa sekarang.

Dari penjelasan itu dapat diketahui bahwa sejarah merupakan gambaran masa lalu manusia, perubahan terus berlangsung, merekam ide-ide, dan memberikan pengertian serta pemahaman tentang apa yang sudah terjadi.

Secara garis besar, Carr lebih menekankan pada adanya kesinambungan dan kontinuitas antara masa satu sama lain.

Kontinuitas tersebut harus terjadi di masa sekarang yang merupakan kelanjutan dari apa yang sudah terjadi di masa lampau.

Baca juga: Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli

Akan tetapi, menurut Carr, fakta-fakta itu tidak bisa diserap begitu saja. 

Baginya, fakta-fakta itu baru dianggap penting apabila memiliki nilai historis setelah dilakukan seleksi dan interpretasi lebih lanjut.

Carr mengatakan:

"Fakta-fakta berbicara hanya ketika sang sejarawan mempersilakan mereka berbicara: dialah (sang sejarawan) yang memutuskan fakta mana yang diberi kesempatan untuk berbicara, dan dalam acara dan konteks apa ia boleh berbicara..sang sejarawanlah yang memutuskan sesuai pertimbangannya sendiri." 

Para sejarawan akan lebih dulu menyeleksi dan menafsirkan sebelum menyuguhkan fakta-fakta yang mereka temukan.

Dengan demikian, seperti yang dikemukakan Carr, para sejarawan akan terlibat dalam dialog tanpa akhir antara masa lalu dan masa sekarang.

 

Referensi:

  • Thohir, Ajid. Ahmad Sahidin. (2019). Filsafat SejarahJakarta: Prenada Media.
  • Nasution, Toni. (2022). Pendidikan Pancasila. Medan: CV Merdeka Kreasi Group.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com