Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Selat Malaka Punya Peran Penting pada Masa Kerajaan Sriwijaya?

Kompas.com - 15/11/2023, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Di antara Pulau Sumatera dan Semenanjung Malaya, terdapat perairan yang relatif sempit bernama Selat Malaka.

Sejak zaman kuno, peran Selat Malaka begitu penting bagi kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara, seperti Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan beberapa kerajaan lainnya.

Mengapa Selat Malaka mempunyai peranan penting pada masa Kerajaan Sriwijaya?

Baca juga: Karakteristik Selat Malaka

Peran Selat Malaka pada masa Sriwijaya

Selat Malaka punya peran penting pada masa Kerajaan Sriwijaya karena mendatangkan keuntungan dari perniagaan dan pelayaran internasional yang melintasinya.

Sejak awal Masehi, Selat Malaka menjadi jalur penting pelayaran dan perdagangan berkat letak geografisnya yang menghubungkan belahan dunia timur dan barat.

Karena itu, Selat Malaka dikenal sebagai Jalur Sutra, yakni jalur perdagangan internasional kuno yang menghubungkan peradaban China di timur, dengan dunia Barat.

Selat Malaka merupakan bagian dari Jalur Sutra Laut, yang lebih disukai para pedagang karena lebih aman dan efisien daripada Jalur Sutra Darat.

Hal itu menjadikan Selat Malaka salah satu selat yang paling ramai dan sibuk di dunia.

Baca juga: Mengapa Selat Malaka Dikenal Sebagai Jalur Sutra?

Di sepanjang Selat Malaka, tumbuh banyak pelabuhan yang berkembang menjadi kota-kota bandar perdagangan di mana kapal dari daratan China menuju Barat ataupun sebaliknya, melintas dan singgah untuk bertransaksi.

Kondisi itu yang membuat peran Selat Malaka bagi kerajaan-kerajaan yang berdiri di sekitarnya sangat vital.

Salah satu kerajaan yang diuntungkan oleh Selat Malaka adalah Kerajaan Sriwijaya.

Ketika Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan pusat pemerintahan di Palembang, Sumatera Selatan, Selat Malaka telah menjadi urat nadi perdagangan di Asia Tenggara.

Dari sumber-sumber sejarah berupa prasasti ataupun berita asing, Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim yang berkuasa atas jalur perdagangan di laut dan sungai.

Kerajaan Sriwijaya bahkan disebut sebagai kerajaan maritim terbesar di Nusantara pada masanya.

Kejayaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim tidak lepas dari penguasaannya atas Selat Malaka.

Baca juga: Mengapa Kerajaan Sriwijaya Dianggap sebagai Negara Nasional Pertama?

Sriwijaya memperoleh keuntungan dari pelayaran dan perdagangan internasional di Selat Malaka karena wilayah kekuasaan Sriwijaya di daerah pesisir turut menjadi bandar yang ramai dikunjungi para saudagar dari berbagai negara.

Bahkan, tidak sedikit pedagang asing yang masuk ke pusat pemerintahan Sriwijaya untuk berdagang.

Berita China juga menyebut bahwa Sriwijaya menguasai laut dan mengawasi lalu lintas pelayaran asing di Selat Malaka.

Dengan kata lain, Kerajaan Sriwijaya merupakan pemegang hegemoni di Selat Malaka.

Kapal-kapal dagang asing yang singgah di pelabuhan dimanfaatkan Sriwijaya untuk menghasilkan lebih banyak pundi-pundi uang.

Selain meraup keuntungan dari hasil perdagangan, Kerajaan Sriwijaya menerapkan pajak dan melakukan kontrol ketat terhadap jalur-jalur utama kegiatan pelayaran dan perdagangan.

Tidak dapat dimungkiri, Selat Malaka membantu Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan maritim terbesar karena dari situlah sumber pendapatan kerajaan diperoleh.

Itulah peranan penting Selat Malaka pada masa Kerajaan Sriwijaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com