Sejak zaman kuno, peran Selat Malaka begitu penting bagi kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara, seperti Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan beberapa kerajaan lainnya.
Mengapa Selat Malaka mempunyai peranan penting pada masa Kerajaan Sriwijaya?
Peran Selat Malaka pada masa Sriwijaya
Selat Malaka punya peran penting pada masa Kerajaan Sriwijaya karena mendatangkan keuntungan dari perniagaan dan pelayaran internasional yang melintasinya.
Sejak awal Masehi, Selat Malaka menjadi jalur penting pelayaran dan perdagangan berkat letak geografisnya yang menghubungkan belahan dunia timur dan barat.
Karena itu, Selat Malaka dikenal sebagai Jalur Sutra, yakni jalur perdagangan internasional kuno yang menghubungkan peradaban China di timur, dengan dunia Barat.
Selat Malaka merupakan bagian dari Jalur Sutra Laut, yang lebih disukai para pedagang karena lebih aman dan efisien daripada Jalur Sutra Darat.
Hal itu menjadikan Selat Malaka salah satu selat yang paling ramai dan sibuk di dunia.
Di sepanjang Selat Malaka, tumbuh banyak pelabuhan yang berkembang menjadi kota-kota bandar perdagangan di mana kapal dari daratan China menuju Barat ataupun sebaliknya, melintas dan singgah untuk bertransaksi.
Kondisi itu yang membuat peran Selat Malaka bagi kerajaan-kerajaan yang berdiri di sekitarnya sangat vital.
Salah satu kerajaan yang diuntungkan oleh Selat Malaka adalah Kerajaan Sriwijaya.
Ketika Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan pusat pemerintahan di Palembang, Sumatera Selatan, Selat Malaka telah menjadi urat nadi perdagangan di Asia Tenggara.
Dari sumber-sumber sejarah berupa prasasti ataupun berita asing, Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim yang berkuasa atas jalur perdagangan di laut dan sungai.
Kerajaan Sriwijaya bahkan disebut sebagai kerajaan maritim terbesar di Nusantara pada masanya.
Kejayaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim tidak lepas dari penguasaannya atas Selat Malaka.
Sriwijaya memperoleh keuntungan dari pelayaran dan perdagangan internasional di Selat Malaka karena wilayah kekuasaan Sriwijaya di daerah pesisir turut menjadi bandar yang ramai dikunjungi para saudagar dari berbagai negara.
Bahkan, tidak sedikit pedagang asing yang masuk ke pusat pemerintahan Sriwijaya untuk berdagang.
Berita China juga menyebut bahwa Sriwijaya menguasai laut dan mengawasi lalu lintas pelayaran asing di Selat Malaka.
Dengan kata lain, Kerajaan Sriwijaya merupakan pemegang hegemoni di Selat Malaka.
Kapal-kapal dagang asing yang singgah di pelabuhan dimanfaatkan Sriwijaya untuk menghasilkan lebih banyak pundi-pundi uang.
Selain meraup keuntungan dari hasil perdagangan, Kerajaan Sriwijaya menerapkan pajak dan melakukan kontrol ketat terhadap jalur-jalur utama kegiatan pelayaran dan perdagangan.
Tidak dapat dimungkiri, Selat Malaka membantu Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan maritim terbesar karena dari situlah sumber pendapatan kerajaan diperoleh.
Itulah peranan penting Selat Malaka pada masa Kerajaan Sriwijaya.
https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/15/110000879/mengapa-selat-malaka-punya-peran-penting-pada-masa-kerajaan-sriwijaya-