Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Konflik Sosial di Indonesia

Kompas.com - 08/11/2023, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Kerusuhan ini berawal dari program transmigrasi yang diadakan pemerintah, ketika warga Bali masuk ke Lampung dan ditempatkan di Lampung Selatan.

Sesampainya di Lampung Selatan, warga Bali langsung mendirikan perkampungan Balinuraga, Baliagung, dan Balinapal.

Konflik ini mulai terjadi setelah dua gadis dari penduduk Desa Agom, Lampung Selatan, terjatuh dari motor.

Mereka kemudian dibantu oleh warga Desa Balinuraga.

Saat sedang membantu, terjadi kesalahpahaman di antara keduanya.

Warga Desa Balinuraga justru dianggap membantu korban sambil melakukan aksi pelecehan.

Akibatnya, bentrok pun terjadi antara warga Desa Agom dan warga Desa Balinuraga.

Kejadian ini diketahui telah merusak ratusan rumah dan puluhan kendaraan bermotor.

Baca juga: Mengapa 1 Mei Disebut Hari Buruh?

Kerusuhan Buruh di Medan 1994

Pada 14 April 1994, terjadi Kerusuhan Buruh di Medan yang mengajukan tuntutan kenaikan gaji.

Sebab, saat itu, gaji yang diterima oleh para buruh di Medan sangat kecil. Bahkan, masih ada buruh yang hanya menerima gaji sebesar Rp 1.600 per hari.

Sementara itu, di Jakarta, gaji buruh sudah mencapai angka Rp 3.600 per harinya.

Alhasil, sekitar 20.000 buruh melakukan aksi unjuk rasa di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara.

Para buruh diketahui melakukan berbagai tindakan anarkis, mulai dari merusak toko-toko di sepanjang jalan yang dilalui hingga membakar mobil para direksi perusahaan.

Tindakan anarkis yang terjadi ini menyasar pada perusahaan-perusahaan atau toko-toko milik nonpribumi.

Dampak yang terjadi akibat kerusuhan ini adalah matinya seorang warga keturunan China bernama Kwok Joe Lip (50) yang dipukuli massa di dalam mobilnya.

Selain itu, sekitar 60 orang yang diduga penggerak kerusuhan ditangkap oleh aparat yang sedang mencoba mengamankan situasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com