Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Prasasti Dawangsari, Ajakan untuk Beriman dan Berbuat Baik

Kompas.com - 06/11/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Di daerah Dawangsari, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, tidak hanya ditemukan Candi Dawangsari peninggalan Kerajaan Majaram Kuno.

Pada 16 November 1979, seorang warga Dawangsari bernama Wongsorejo pernah menemukan sebuah prasasti yang kini dinamai Prasasti Dawangsari.

Meski tidak memuat angka tahun, prasasti ini diperkirakan berasal dari periode Kerajaan Mataram Kuno.

Prasasti Dawangsari sangat kental nilai agamanya, karena berisi ajakan kepada manusia untuk berbuat baik dan beriman kepada dewa.

Baca juga: Candi Dawangsari, Stupa Peninggalan Mataram Kuno

Isi Prasasti Dawangsari

Prasasti Dawangsari berupa batu andesit berbentuk persegi panjang dengan ukuran lebar 34 cm, tinggi 68,5 cm, dan tebalnya 13 cm.

Isi prasasti ini terdiri dari 23 baris, yang ditulis menggunakan aksara dan bahasa Jawa Kuno.

Secara umum, tulisan pada Prasasti Dawangsari masih cukup jelas, hanya beberapa tulisan pada baris 16, 17, 18, dan 19, yang sudah aus termakan usia.

Isi Prasasti Dawangsari pernah dibaca oleh ahli epigrafi bernama Rita Margaretha S dan dibaca ulang oleh Tjahjono P dan Riboet Ds, serta ditinjau ulang oleh Ariesta Sicilia.

Secara umum, isi Prasasti Dawangsari kental dengan nilai agama Hindu, yakni petuah bahwa manusia harus berbuat baik dan beriman kepada dewa.

Isi prasasti dibuka dengan harapan manusia dapat mencontoh tingkah laku orang sadhu (pendeta).

Pasalnya, masih banyak manusia yang melakukan kejahatan, walaupun hanya dalam bentuk kebohongan.

Baca juga: Prasasti Palepangan, Bukti Kecurangan Petugas Pajak

Isi Prasasti Dawangsari.Kemdikbud Isi Prasasti Dawangsari.

Prasasti Dawangsari memperingatkan bahwa semua perbuatan manusia akan dinilai oleh sang Adikarnnika.

Bersamaan dengan dibuatnya prasasti ini, diharapkan agar manusia mulai memikirkan tentang kehidupan yang baik.

Rupanya, ada manusia yang berhasil memperbaiki dirinya, yang disaksikan langsung oleh Dewa Winayaka atau Ganesha yang berada di atas gunung.

Beberapa ahli menduga, gunung yang dimaksud adalah lingkungan bukit Ratu Boko, tempat ditemukannya arca Ganesha Dawangsari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com