KOMPAS.com - Pada 2022, Indonesia secara resmi mengemban tanggung jawab presidensi dalam Group of Twenty (G20) selama satu tahun penuh.
Hal ini mencerminkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan berbagai rangkaian acara yang dimulai sejak 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di bulan November 2022.
Serah terima jabatan Presiden G20 dari Italia kepada Indonesia sudah dilakukan pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia.
Indonesia memilih tema "Recover Together, Recover Stronger" untuk memimpin G20.
Tema ini menekankan pentingnya kerja sama dalam mengatasi tantangan global, terutama dalam pemulihan dari pandemi dan permasalahan ekonomi.
Berikut ini sejarah singkat G20, tujuannya, serta tema dan prioritas yang diusung oleh Indonesia selama presidensinya.
Baca juga: G20 Berkomitmen terhadap Pendidikan Berkualitas
Terbentuknya G20 tidak terlepas dari kekecewaan masyarakat internasional atas kegagalan Grup Tujuh (G7) dalam menemukan solusi untuk permasalahan ekonomi global pada 1997.
G7, yang terdiri dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Perancis, lebih berfokus pada isu-isu politik.
Pada saat itu, muncul pandangan bahwa penting untuk melibatkan negara-negara berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi sistemik dalam negosiasi guna menemukan solusi atas masalah ekonomi global.
Oleh karena itu, pembentukan G20 pada 1999, yang mencakup anggota G7 serta beberapa negara berkembang dengan dampak ekonomi signifikan, seperti Brasil, India, dan China, adalah upaya menciptakan forum lebih inklusif.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.