Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomasi Indonesia ke Afrika, Riwayat Ekspor dan Kerja Sama

Kompas.com - 12/12/2022, 18:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Benua Afrika adalah catatan panjang diplomasi Indonesia sampai kini.

Jika dihitung, hubungan diplomasi Indonesia dengan negara-negara Afrika bisa jadi sudah berlangsung berabad-abad.

Namun demikian, hubungan diplomasi secara politis dengan negara di Afrika tercatat awal pada 1946.

Baca juga: Diplomasi Mangrove ala Jokowi pada Hari Kedua KTT G20

Laman milik Grup Kompas Gramedia (KG), gramedia.com rilisan 15 Agustus 2022 menyebut Mesir sebagai negara Afrika pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.

Tahun pengakuan dari Mesir adalah pada 22 Maret 1946.

Sampai sekarang, hubungan kedua negara ada di usia 76 tahun.

Bendera Indonesia untuk pertama kalinya dikibarkan di PBB pada 28 September 1950.Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Bendera Indonesia untuk pertama kalinya dikibarkan di PBB pada 28 September 1950.

Diplomasi

Atase Pertahanan (Athan) RI Kolonel Arh Bangun Manahan Tanjung bersama Dubes RI untuk Senegal, Dindin Wahyudin menyambut kedatangan pesawat CN 235-220 MPA yang dibeli Senegal di Pangkalan Udara Dakar, Senegal.Puspen Mabes TNI Atase Pertahanan (Athan) RI Kolonel Arh Bangun Manahan Tanjung bersama Dubes RI untuk Senegal, Dindin Wahyudin menyambut kedatangan pesawat CN 235-220 MPA yang dibeli Senegal di Pangkalan Udara Dakar, Senegal.

Negara Afrika yang juga menjalin hubungan dengan Indonesia adalah Senegal.

Riwayat hubungan bilateral ekspor dan kerja sama Indonesia - Senegal terjalin resmi mulai 3 Oktober 1980.

Senegal terletak di Afrika bagian barat.

Indonesia bermitra dengan Senegal sebagai pintu masuk dari kawasan Afrika bagian barat.

Hibah Rp 3,2 miliar Indonesia ke Senegal untuk perwujudan diplomasi bilateral pada 12 Desember 2022. Indonesia AID Hibah Rp 3,2 miliar Indonesia ke Senegal untuk perwujudan diplomasi bilateral pada 12 Desember 2022.

Sumber literatur dari laman Kompas.com edisi 1 Desember 2022 menunjukkan informasi mengenai ragam komoditas ekspor Indonesia ke berbagai negara, termasuk ke Afrika.

Komoditas ekspor Indonesia antara lain minyak sawit, tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, mesin, peralatan elektronik, peralatan laboratorium teknologi semisal tungku muffle furnace, alat penentu berbagai senyawa kimia dengan metode pemisahan (HPLC), termasuk peralatan analisis komposisi karbon (C), hidrogen (H), dan nitrogen (N) pada suatu sampel material alias CHN analyzer, karet dan olahan karet, udang, komponen kendaraan bermotor, furnitur dan mebel, produk kulit, dan sebagainya.

PT Dirgantara Indonesia (DI) mengirimkan satu unit pesawat CN235-220 pesanan Nepalese Army (angkatan darat Nepal), Rabu (30/10/2019).(KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA) PT Dirgantara Indonesia (DI) mengirimkan satu unit pesawat CN235-220 pesanan Nepalese Army (angkatan darat Nepal), Rabu (30/10/2019).

Sementara, catatan dari laman Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada Oktober 2019 menunjukkan bahwa strategi diplomasi Indonesia ke Afrika mencakup empat pokok realisasi.

Salah satunya adalah pemetaan industri yang relevan dengan Afrika dan pencapaian pengerjaan proyek infrastruktur oleh Indonesia di Afrika, termasuk upaya mendorong makin banyaknya sektor swasta Indonesia berinvestasi di Afrika.

Helikopter tempur Cougar EC725 buatan PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, yang sudah lengkap dan siap diterbangkan, Rabu (22/2). Selain kemapuan tempur, helikopter dengan spesifikasi setara helikopter Augusta Westland AW101 ini juga memiliki kelebihan kemapuan SAR, mampu mendarat di air, serta harga jauh lebih murah daripada AW101.KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Helikopter tempur Cougar EC725 buatan PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, yang sudah lengkap dan siap diterbangkan, Rabu (22/2). Selain kemapuan tempur, helikopter dengan spesifikasi setara helikopter Augusta Westland AW101 ini juga memiliki kelebihan kemapuan SAR, mampu mendarat di air, serta harga jauh lebih murah daripada AW101.

Lantas, pemutakhiran data berasal dari lembaga pemerintah Indonesian AID (Indonesian Agency for International Development), Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Keuangan.

Ada hibah Rp 3,2 miliar dalam bentuk peralatan teknologi pertanian ke Senegal, kata Direktur Utama Indonesia AID, Tormarbulang L Tobing.

Kolaborasi strategis ini menyasar kerja sama Bio Farma dengan mitra dari Senegal untuk produksi vaksin di Senegal.

Hal serupa adalah produksi suku cadang di Senegal untuk kemitraan dengan PT Dirgantara Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com