KOMPAS.com - Kaum Adat dan Kaum Padri adalah dua golongan masyarakat yang ada di Minangkabau.
Kaum Adat adalah sekelompok masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan adat istiadat yang diwarisi oleh nenek moyang mereka.
Sementara itu, Kaum Padri adalah sekelompok masyarakat yang menegakkan syariat Islam dalam tatanan masyarakat di Minangkabau.
Meskipun sama-sama berkembang di Minangkabau, kedua kaum ini memiliki perbedaan utama.
Perbedaan utama antara Kaum Adat dan Kaum Padri di Minangkabau yang kelak akan dimanfaatkan Belanda untuk taktik devide et impera adalah ajaran Islam yang mereka anut.
Baca juga: Sebab Terjadinya Perang Padri
Perbedaan utama antara Kaum Adat dan Kaum Padri adalah ajaran Islam yang mereka anut, di mana Kaum Padri menjalankan Islam murni sedangkan Kaum Adat tidak.
Kaum Adat dikenal masih sangat menghargai nilai-nilai tradisi dari leluhur mereka.
Namun sayangnya, di balik hal itu, kaum Adat dikenal masih memiliki kebiasaan yang terbilang buruk. Mereka kerap melakukan sabung ayam, meminum minuman keras, dan berjudi.
Kebiasaan yang dilakukan oleh kaum Adat ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
Baca juga: Dakwah Kaum Padri di Minangkabau
Ajaran Islam yang dijalankan oleh kaum Adat sendiri diyakini telah bercampur dengan budaya setempat, sehingga sudah tidak murni lagi.
Perbedaan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Belanda untuk melakukan taktik devide et impera.
Taktik devide et impera adalah taktik adu domba yang dilakukan Belanda untuk memecah belah kaum Adat dan kaum Padri.
Pada akhirnya, konflik pun memuncak antara kaum Adat dan kaum Padri yang dikenal sebagai Perang Padri.
Perang Padri berlangsung sejak tahun 1803 hingga 1838.
Referensi:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.