Dalam surat-surat yang ditujukan kepada teman-teman dekatnya, Machiavelli juga mengungkapkan pemikirannya tentang agama, pertimbangan keagamaan, dan pertanyaan-pertanyaan eksistensialnya.
Meskipun pandangannya terkadang terlihat skeptis terhadap agama, tetapi mencari kenyamanan dalam menghadapi akhir hayatnya mengisyaratkan bahwa ia merenungkan dimensi spiritual yang lebih mendalam dari kepribadiannya.
Penting untuk memahami bahwa pandangan Machiavelli tentang agama tidak dapat direduksi hanya menjadi sikap skeptis atau kritikal.
Meskipun ia terkenal karena "The Prince" yang menganjurkan pendekatan yang pragmatis terhadap politik, pandangannya yang lebih mendalam tentang spiritualitas mengungkapkan kompleksitas batinnya.
Pengalaman akhir hidupnya telah mendorongnya untuk melihat jauh melampaui pandangan politiknya dan menjelajahi aspek-aspek kehidupan yang lebih transendental.
Sikap religius dalam diri Machiavelli mengingatkan kita akan kompleksitas manusia yang mencakup kedalaman pemikiran tentang kehidupan, kematian, dan makna eksistensi.
Baca juga: Artificial Intelligence, dari Filsuf hingga Pelatihan Inovatif
Referensi: