Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Sisi Baik yang Jarang Diketahui dari Niccolo Machiavelli

Kompas.com - 23/08/2023, 15:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Niccolo Machiavelli adalah seorang filsuf Italia abad ke-16 yang terkenal dengan karya-karyanya tentang politik dan kekuasaan.

Machiavelli sering kali dianggap sebagai tokoh kontroversial yang menganjurkan taktik kejam dan licik dalam mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan.

Meskipun demikian, di balik pandangan yang tampak buruk tentangnya, ternyata terdapat beberapa sisi baik dari kepribadian Machiavelli yang kurang dikenal oleh banyak orang.

Inilah 5 fakta unik tentang Niccolò Machiavelli yang dapat mengubah pandangan kita tentang sosok filsuf asal Italia ini.

Baca juga: Bentuk Negara Menurut Machiavelli

Dedikasi pada kebangsaan

Tidak hanya seorang filsuf politik, Machiavelli juga terkenal karena dedikasinya yang kuat terhadap negaranya, Italia.

Pada masa hidup Machiavelli, Italia terpecah belah menjadi berbagai kerajaan dan negara-kota yang sering kali menjadi korban ambisi negara-negara tetangganya.

Salah satu contoh nyata bagaimana Machiavelli berjuang untuk melindungi Italia adalah ketika ia memimpin upaya pertahanan melawan serbuan pasukan Perancis.

Pada 1512, pasukan Perancis menyerbu Italia dan merebut Firenze (Florence).

Ini merupakan tragedi besar bagi Machiavelli karena kota itu adalah tempat ia bertugas sebagai pejabat pemerintah.

Meskipun berada dalam keadaan yang sulit, Machiavelli tidak patah semangat.

Ia segera menyusun rencana strategis dan memimpin pasukan pertahanan.

Bahkan, meskipun upayanya akhirnya tidak berhasil mengusir pasukan Perancis, tetapi dedikasinya terhadap negara dan usaha melindungi Italia dari ancaman asing tetap tercatat dalam sejarah.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Niccolo Machiavelli, Bapak Teori Politik Modern

Diplomat dan negosiator

Salah satu sisi yang kurang dikenal dari Machiavelli adalah perannya sebagai seorang diplomat.

Ia terlibat dalam berbagai misi diplomatik yang kompleks dan penting.

Pada 1499, Machiavelli terlibat dalam misi diplomatik ke Perancis.

Di sana, ia berusaha membangun hubungan yang lebih baik antara Kerajaan Perancis dan Florence.

Melalui kemampuan diplomatiknya, Machiavelli berhasil membangun hubungan yang baik dengan Perancis yang pada saat itu adalah kekuatan politik besar di Eropa.

Machiavelli menunjukkan kemampuan negosiasi yang luar biasa demi memastikan bahwa kepentingan Florence tetap terjaga dalam hubungannya dengan negara lain.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Niccolo Machiavelli Lahir

Penulis komedi

Selain reputasinya sebagai filsuf politik, Machiavelli juga memiliki sisi kreatif dalam penulisan.

Pada 1518, Machiavelli menulis sebuah komedi yang terkenal dengan judul The Mandrake ("La Mandragola" dalam bahasa Italia).

Karya ini adalah sebuah komedi yang menggambarkan kisah-kisah intrik dan permainan kekuasaan dalam masyarakat Italia pada masanya.

Tulisan The Mandrake menyajikan gambaran satir tentang norma-norma sosial dan keinginan manusia dalam mencapai tujuan mereka.

Melalui karyanya ini, Machiavelli menunjukkan bahwa ia tidak hanya memiliki wawasan serius tentang politik, tetapi juga kemampuan untuk menghibur dan merenungkan masyarakat dengan kreatif.

Koresponden yang produktif

Salah satu cara kita mendapatkan wawasan tentang sisi pribadi Machiavelli adalah melalui surat-suratnya yang masih ada hingga kini.

Machiavelli adalah seorang penulis surat yang sangat produktif dan surat-surat ini mencakup interaksinya dengan berbagai tokoh terkemuka pada zamannya, termasuk teman-teman, kolega, dan pejabat pemerintah.

Dalam surat-surat ini, ia membahas berbagai topik, mulai dari pemikiran politik hingga kehidupan pribadi.

Beberapa suratnya dikirim kepada Francesco Vettori, seorang diplomat Italia yang juga sahabat dekat Machiavelli.

Dalam surat-surat ini, Machiavelli mengungkapkan pemikirannya tentang politik, kekuasaan, dan masyarakat pada umumnya.

Baca juga: Mencari Pemimpin Pragmatis, Pluralis, dan Revisionis

Sikap religius

Meskipun terkenal dengan pandangan-pandangannya yang kontroversial dan pragmatis tentang politik dan kekuasaan, Machiavelli juga memiliki dimensi spiritual mendalam.

Pada tahap akhir hidupnya, ketika menghadapi penderitaan fisik yang parah, Machiavelli merenungkan makna kematian, eksistensi manusia, dan pertanyaan-pertanyaan tentang keberadaan spiritual.

Dalam surat-surat yang ditujukan kepada teman-teman dekatnya, Machiavelli juga mengungkapkan pemikirannya tentang agama, pertimbangan keagamaan, dan pertanyaan-pertanyaan eksistensialnya.

Meskipun pandangannya terkadang terlihat skeptis terhadap agama, tetapi mencari kenyamanan dalam menghadapi akhir hayatnya mengisyaratkan bahwa ia merenungkan dimensi spiritual yang lebih mendalam dari kepribadiannya.

Penting untuk memahami bahwa pandangan Machiavelli tentang agama tidak dapat direduksi hanya menjadi sikap skeptis atau kritikal.

Meskipun ia terkenal karena "The Prince" yang menganjurkan pendekatan yang pragmatis terhadap politik, pandangannya yang lebih mendalam tentang spiritualitas mengungkapkan kompleksitas batinnya.

Pengalaman akhir hidupnya telah mendorongnya untuk melihat jauh melampaui pandangan politiknya dan menjelajahi aspek-aspek kehidupan yang lebih transendental.

Sikap religius dalam diri Machiavelli mengingatkan kita akan kompleksitas manusia yang mencakup kedalaman pemikiran tentang kehidupan, kematian, dan makna eksistensi.

Baca juga: Artificial Intelligence, dari Filsuf hingga Pelatihan Inovatif

Referensi:

  • Hulliung, M. (1983). Citizen Machiavelli. The Review of Politics, 45(4), 510-526. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com