Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Manusia Purba di Afrika dan Ciri-cirinya

Kompas.com - 22/08/2023, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Dari penelitian para ahli, Asia dan Afrika diketahui sebagai dua benua yang menyimpan banyak temuan fosil manusia purba dari masa praaksara.

Bahkan di Afrika banyak ditemukan fosil manusia purba yang pertama berkembang atau manusia purba tertua di dunia.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya temuan fosil manusia purba yang berkerabat dengan spesies kera (Hominid).

Berikut ini 10 nama manusia purba yang ditemukan di Afrika dan penemunya.

Baca juga: Apa Saja Manusia Purba di Eropa?

Ardipithecus Ramidus

Ardipithecus Ramidus ditemukan di Ethiopia, Afrika Timur, pada 1994 oleh antropolog Amerika, Tim D. White, yang bekerja sama dengan paleoanthropolog Jepang, Gen Suwa, serta paleontolog Ethiopia bernama Berhane Asfaw.

Manusia purba ini diperkirakan hidup pada sekitar 4,5 juta tahun lalu. Ciri-ciri Ardipithecus Ramidus di antaranya:

  • Berat badan rata-rata 50 kilogram
  • Tingggi 120 cm
  • Rahang menonjol
  • Gigi taring bagian bawah lebih besar
  • Masih menggunakan batu kasar

Baca juga: Ardiputhecus Ramidus, Manusia Purba Tertua di Dunia

Australopithecus Anamensis

Fosil Australopithecus Anamensis ditemukan di wilayah negara Kenya, tepatnya di Teluk Allia, Afrika Timur, oleh tim peneliti dari Universitas Harvard.

Australopithecus Anamensis diperkirakan sebagai spesies Australopithecus tertua yang hidup pada era Plio-Pleistosen.

Manusia purba ini diperkirakan hidup pada sekitar 4,2 hingga 3,8 juta tahun lalu.

Ciri-ciri Australopithecus Anamensis yaitu:

  • Bipedal
  • Pandai memanjat
  • Wajah menonjol
  • Panjang lengan 265-277 milimeter
  • Kapasitas tengkorak 365-370 cc
  • Bagian rahang agak lebar dan rata
  • Diameter liang telinga sempit

Baca juga: Australopithecus Anamensis: Sejarah Penemuan dan Ciri-cirinya

A.afarensis muda memiliki kaki mirip simpanse, yang digunakan untuk membantu memanjat pohon atau berpegangan pada ibu merekanewscientist.com A.afarensis muda memiliki kaki mirip simpanse, yang digunakan untuk membantu memanjat pohon atau berpegangan pada ibu mereka
Australopithecus Afarensis

Fosil Australopithecus Afarensis diketahui keberadaannya pada 1930-an di Ethiopia.

Namun, penemuan besarnya terjadi pada 1974 dan kemudian baru diidentifikasi sebagai fosil Australopithecus Afarensis.

Fosil ini terkenal dengan sebutan “Lucy” ditemukan oleh Donald Carl Johanson pada tahun 1974 di sekitar Pulau Hadar, Ethiopia.

Fosil yang dimaksud adalah berupa rangka Australopithecus Afarensis lengkap, terdiri dari komponen tengkorak, rahang bawah, tulang anggota badan, tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang pinggul.

Karena kepurbaan yang dimilikinya, oleh sebagian ahli, Lucy disebut sebagai Ibu Manusia.

Ciri-ciri Australopithecus Afarensis di antaranya:

  • Kapasitas tengkorak sekitar 380–530 cc
  • Muka relatif besar dan menjorok ke depan
  • Leher dan rahangnya kuat
  • Proporsi tangan lebih panjang daripada kaki
  • Telah berjalan tegak dan menggunakan dua kaki
  • Tinggi sekitar 1,2 meter
  • Hidup pada sekitar 3,9 hingga 2,9 juta tahun lalu

Baca juga: Australopithecus Afarensis, Ibu Manusia dari Afrika

Australopithecus Africanus

Fosil Australopithecus Africanus ditemukan oleh Raymond Dart pada 1924 di Taung, Afrika Selatan.

Selain itu, fosil ini juga ditemukan di tiga situs lain di Afrika Selatan, yakni di Sterkfontein (1935), Makapansgat (1948), dan Gladysvale (1992).

Australopithecus Africanus adalah spesies hominid awal, yang hidup sekitar 2-3 juta tahun yang lalu pada era Pliosen.

Berikut ini ciri-ciri Australopithecus Africanus.

  • Bentuk tubuhnya ramping
  • Volume otak 435 – 530 cc
  • Gigi taring kecil
  • Lapisan email giginya tebal dan barisan gigi rata
  • Bentuk tangan relatif panjang
  • Tulang jari agak melengkung
  • Tinggi badan 115-138 cm

Baca juga: Australopithecus Africanus: Penemu, Ciri-ciri, dan Kehidupan

Australopithecus Boisei

Australopithecus Boisei ditemukan oleh Mary dan Louis Leakey di Tanzanian, Afrika Timur, pada 1959.

Manusia purba ini diperkirakan hidup sekitar 2,3-1,3 juta tahun lalu.

Ciri- ciri Australopithecus Boisei, yaitu:

  • Volume otak sekitar 450-550 cc
  • Makanan buah, biji, umbi, akar dan sayur
  • Memiliki rahang yang kuat dan menonjol
  • Tubuh kekar dan tegap
  • Memiliki tonjolan di kening dan belakang kepala

Baca juga: Australopithecus Boisei: Penemuan dan Ciri-ciri

Kerangka Paranthropus robustus, manusia purba yang ditemukan di Afrika Selatan. La Trobe University/IFLSCIENCE Kerangka Paranthropus robustus, manusia purba yang ditemukan di Afrika Selatan.
Australopithecus Robustus

Australopithecus Robustus ditemukan di Afrika Selatan oleh Robert Broom pada 1938. Manusia purba ini diperkirakan hidup sekitar 2-1 juta tahun lalu.

Berikut ini ciri-ciri Australopithecus Robustus.

  • Volume otak 410-530 cc
  • Makanan buah, biji, umbi, akar dan sayur
  • Memiliki rahang yang kuat
  • Hidup di padang rumput dan hutan kayu

Baca juga: Australopithecus Robustus, Manusia Purba Vegetarian

Homo Habilis

Homo Habilis adalah sebuah spesies dari genus Homo yang hidup pada masa awal Pleistosen, atau sekitar 2,5 juta sampai 1,8 juta tahun lalu.

Fosil Homo Habilis ditemukan oleh Louis dan Mary Leakey saat melakukan penggalian di Tanzanian, Afrika Timur, pada 1959.

Dalam bahasa Latin, Homo Habilis berarti manusia yang pandai menggunakan tangannya atau manusia tangkas.

Manusia purba ini diperkirakan telah mampu menggunakan peralatan primitif yang terbuat dari batu.

Berikut ini ciri-ciri Homo Habilis.

  • Hidup sekitar 2,5 juta sampai 1,8 juta tahun lalu
  • Memiliki tinggi sekitar 100 – 135 cm dan berat rata-rata 32 kilogram
  • Kapasitas otak mencapai 650 cc
  • Atap tengkorak relatif tinggi dan membundar di bagian belakang
  • Giginya lebih kecil
  • Mengerjakan perkakas dengan teknik sederhana
  • Makhluk pemakan segala

Baca juga: Homo Habilis, Manusia Tangkas dari Afrika

Homo Rhodesiensis disebut sebagai nenek moyang dari bangsa AfrikaWikipedia Commons Homo Rhodesiensis disebut sebagai nenek moyang dari bangsa Afrika
Homo Rhodesiensis

Homo Rhodesiensis adalah nama spesies yang diusulkan oleh Arthur Smith Woodward untuk mengklasifikasikan fosil dari Zaman Mesolithikum yang ditemukan di sebuah gua di Broken Hill atau Kabwe, Rhodesia Utara (sekarang Zambia).

Penelitian pada 2020 menunjukkan bahwa fosil tengkorak yang ditemukan pertama kali berumur 324.000 hingga 274.000 tahun lalu.

Para ahli menyimpulkan bahwa Homo Rhodesiensis merupakan nenek moyang bangsa Afrika dari ras Negroid.

Berikut ini ciri-ciri Homo Rhodesiensis.

  • Memiliki alis besar dan wajah yang lebar
  • Memiliki kapasitas otak sekitar 1.230 cc.
  • Memiliki barisan gigi yang rata
  • Tangan yang relatif panjang

Baca juga: Homo Rhodesiensis: Sejarah Penemuan dan Ciri-cirinya

Homo Ergaster

Homo Ergaster berasal dari Afrika, dan diperkirakan berumur 1,9 hingga 1,4 juta tahun lalu, meski ada juga ilmuwan yang berpendapat bahwa manusia purba ini hidup hingga 700.000 tahun lalu.

Homo Ergaster pertama kali diusulkan sebagai spesies baru pada 1975, setelah para ilmuwan memeriksa kembali fosil rahang yang sebelumnya diidentifikasi sebagai Homo Habilis.

Colin Groves dan Vratislav Mazak menemukan bahwa beberapa fitur Homo Ergaster unik dan berbeda dengan manusia purba yang lain.

Berikut ini ciri-ciri Homo Ergaster.

  • Tubuh cenderung tinggi antara 160-180 cm
  • Berkaki panjang
  • Wajah lebih datar dan hidungnya mancung
  • Kapasitas otak sekitar 860 cc
  • Tempurung otak lebih tinggi dan berkubah (menonjol)
  • Tengkorak memiliki penyempitan atau lekukan di belakang rongga mata
  • Rahang lebih pendek dan ringan

Baca juga: Perbedaan Homo Ergaster dan Homo Erectus

Fosil tengkorak Homo Rudolfensiswikipedia commons Fosil tengkorak Homo Rudolfensis
Homo Rudolfensis

Fosil Homo rudolfensis pertama kali ditemukan pada 1972 di sepanjang Danau Rudolf di Kenya, oleh tim peneliti yang dipimpin oleh paleoantropolog Richard Leakey.

Fosil Homo rudolfensis memiliki kesamaan fisik dengan Homo Habilis yang ditemukan di Olduvai, Tanzania.

Oleh karena itu, para ahli berpendapat bahwa keduanya pernah hidup pada zaman yang sama.

Berikut ini ciri-ciri Homo Rudlofensis.

  • Berumur sekitar 1,7 juta tahun
  • Rahang dan gigi besar
  • Volume otak besar, sekitar 751 cc
  • Gigi dan tengkorak lebih besar dari Homo habilis
  • Wajah relatif datar dan panjang
  • Tonjolan alis kecil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com