Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Seni Rupa di Indonesia

Kompas.com - 23/07/2023, 06:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, dan tekstur.

Dilihat dari fungsinya, seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

Seni rupa murni lebih menitik pada ekspresi jiwa, seperti lukisan. Sementara seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu, seperti seni kriya (kerajinan tangan).

Seni rupa sendiri sudah ada sejak zaman prasejarah dan terus berkembang hingga sekarang.

Berikut ini perkembangan seni rupa di Indonesia.

Baca juga: Seni Lukis pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut

Zaman prasejarah

Zaman prasejarah di Indonesia terbagi atas zaman batu dan zaman logam.

Pada era itu, karya-karya seni pada umumnya berfungsi sebagai media upacara dan bersifat simbolis.

Seni rupa pada zaman prasejarah masih sangat berkaitan dengan kepercayaan atau keyakinan masyarakat pada zaman itu.

Pada zaman batu, karya seni rupa yang biasa ditemukan berupa serpihan batu dan alat-alat tulang.

Kemudian, pada zaman batu tengah (Mesolitik), karya seninya berupa lukisan di gua, kapak pendek, dan serpihan batu yang sudah halus.

Sedangkan pada zaman batu muda (Neolitik), karya seninya berupa tembikar, kapak persegi, dan kapak lonjong.

Salah satu hasil seni rupa murni pada zaman prasejarah adalah batu yang dipecahkan dan tulang binatang yang diasah.

Pada masa itu, batu dan tulang biasa digunakan untuk berburu dan menggali.

Lebih lanjut, manusia purba pada zaman praaksara juga mulai mengenal lukisan yang ditemukan pada dinding-dinding gua.

Lukisan tersebut berupa motif tangan, telapak kaki, gambar manusia sederhana, dan gambar binatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com