Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Padangroco Peninggalan Kerajaan Dharmasraya

Kompas.com - 07/07/2023, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Padangroco merupakan situs bersejarah peninggalan Kerajaan Dharmasraya.

Secara administratif, candi ini terletak di Jorong Sungai Langsek, Kenagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Keberadaan Candi Padangroco menjadi bukti bahwa lokasinya merupakan sebuah kesatuan wilayah Kerajaan Dharmasraya.

Situs ini telah ditemukan sejak zaman penjajahan Belanda dan diketahui terdapat empat reruntuhan candi.

Berikut sejarah penemuan Candi Padangroco.

Baca juga: Sejarah Candi Pulo di Sumatera Utara

Sejarah penemuan Candi Padangroco

Melansir laman Kemdikbud, keberadaan Candi Padangroco diketahui berdasarkan penelitian terhadap kepurbakalaan daerah aliran sungai (DAS) Batanghari oleh Verkerk Pistorius pada 1860-an.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Van Stein Callenfels, yang kemudian ditindaklanjuti oleh FM Schnitger pada 1935.

Laporan seorang kontroler Belanda bernama Westenenkc pada 1938, juga menyebutkan tentang candi ini.

Meski telah tercatat dalam laporan Belanda, keberadaan situs ini sempat terlupakan.

Kegiatan ekskavasi atau penggalian arkeologi baru dilakukan pada 1992 oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Batusangkar (sekarang BPCB) setelah mendapatkan informasi dari salah seorang penduduk setempat.

Dari hasil penggalian, ditemukan tiga reruntuhan bangunan candi yang terdiri dari candi induk dan candi perwara atau candi pendamping.

Baca juga: Sejarah Candi Sangkilon yang Dirusak Pemburu Harta Karun

Candi-candi di kompleks Padangroco

Penggalian dan pemugaran yang dilakukan oleh berbagai pihak berwenang mengungkap bahwa di kompleks Candi Padangroco terdapat satu candi induk dan dua candi perwara.

Setelah tahap ekskavasi, dilakukan pemugaran terhadap Candi Padangroco yang berlangsung sejak 1995 hingga 2004.

Candi Padangroco I

Candi I merupakan candi induk, yang tersusun atas batu bata berdenah bujur sangkar berukuran 21 x 21 meter, dengan tinggi bangunan yang tersisa 0,9 meter.

Pintu masuk dan tangga candi ini berada di sisi barat, yang dibuat semacam penampil yang menjorok ke muka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com