Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Candi Padangroco Peninggalan Kerajaan Dharmasraya

Secara administratif, candi ini terletak di Jorong Sungai Langsek, Kenagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Keberadaan Candi Padangroco menjadi bukti bahwa lokasinya merupakan sebuah kesatuan wilayah Kerajaan Dharmasraya.

Situs ini telah ditemukan sejak zaman penjajahan Belanda dan diketahui terdapat empat reruntuhan candi.

Berikut sejarah penemuan Candi Padangroco.

Sejarah penemuan Candi Padangroco

Melansir laman Kemdikbud, keberadaan Candi Padangroco diketahui berdasarkan penelitian terhadap kepurbakalaan daerah aliran sungai (DAS) Batanghari oleh Verkerk Pistorius pada 1860-an.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Van Stein Callenfels, yang kemudian ditindaklanjuti oleh FM Schnitger pada 1935.

Laporan seorang kontroler Belanda bernama Westenenkc pada 1938, juga menyebutkan tentang candi ini.

Meski telah tercatat dalam laporan Belanda, keberadaan situs ini sempat terlupakan.

Kegiatan ekskavasi atau penggalian arkeologi baru dilakukan pada 1992 oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Batusangkar (sekarang BPCB) setelah mendapatkan informasi dari salah seorang penduduk setempat.

Dari hasil penggalian, ditemukan tiga reruntuhan bangunan candi yang terdiri dari candi induk dan candi perwara atau candi pendamping.

Candi-candi di kompleks Padangroco

Penggalian dan pemugaran yang dilakukan oleh berbagai pihak berwenang mengungkap bahwa di kompleks Candi Padangroco terdapat satu candi induk dan dua candi perwara.

Setelah tahap ekskavasi, dilakukan pemugaran terhadap Candi Padangroco yang berlangsung sejak 1995 hingga 2004.

Candi Padangroco I

Candi I merupakan candi induk, yang tersusun atas batu bata berdenah bujur sangkar berukuran 21 x 21 meter, dengan tinggi bangunan yang tersisa 0,9 meter.

Pintu masuk dan tangga candi ini berada di sisi barat, yang dibuat semacam penampil yang menjorok ke muka.

Bagian Candi Padangroco I yang dapat dilihat saat ini adalah bagian kaki yang terdiri atas 26 lapis bata di sisi timur dan 22 lapis bata di sisi barat.

Candi Padangroco II

Candi Padangroco II terbuat dari susunan batu bata berdenah bujur sangkar dengan ukuran 4,4 x 4,4 meter dan tingginya 1,28 meter.

Seperti candi induk, pintu masuk dan tangga yang menjadi arah hadap candi ini terletak di sisi barat.

Candi Padangroco III

Candi Padangroco III merupakan bangunan dengan struktur bata berdenah bujur sangkar, yang terdiri dari tiga undakan.

Undakan pertama terletak paling atas berukurran 2 x 2 meter, dengan tinggi bangunan yang masih tersisa di bagian selatan terdiri dari tujuh lapis bata.

Bagian barat daya candi ini terdapat sebuah kolam, yang dulunya diperkirakan menjadi tempat mencuci kaki sebelum masuk ke candi.

Selain tiga candi tersebut, di situs Candi Padangroco terdapat satu reruntuhan yang diduga juga bekas bangunan candi.

Kegiatan ekskavasi juga berhasil menemukan adanya parit yang mengelilingi kompleks percandian dan keramik dari berbagai masa.

Berbagai temuan di kompleks Candi Padangroco mengindikasikan bahwa lokasi ini dulunya digunakan sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Dharmasraya.

Oleh karena itu, dibangunlah candi-candi sebagai sarana ibadah raja, keluarga, dan rakyatnya.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/07/090000079/sejarah-candi-padangroco-peninggalan-kerajaan-dharmasraya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke