Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gavrilo Princip, Teroris Serbia yang Menembak Franz Ferdinand

Kompas.com - 07/07/2023, 06:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Ketika di persidangan, Gavrilo Princip menyampaikan bahwa aksinya tersebut ditujukan untuk mencegah reformasi yang sudah direncanakan Pangeran Franz Ferdinand.

Adapun kalimat yang disampaikan Gavrilo Princip di dalam persidangan berbunyi:

Saya seorang nasionalis Yugoslavia, bertujuan untuk penyatuan semua Yugoslavia, dan saya tidak peduli bentuk negara apa, tetapi harus bebas dari Austria... Rencananya adalah untuk menyatukan semua Slavia Selatan. Dipahami bahwa Serbia sebagai bagian bebas dari Slavia Selatan memiliki kewajiban moral untuk membantu penyatuan, untuk menjadi Slavia Selatan seperti halnya Piedmont ke Italia... Menurut pendapat saya, setiap orang Serbia, Kroasia, dan Slovenia harus menjadi musuh Austria”.

Tidak hanya itu saja, Gavrilo Princip juga mengaku bahwa ia tergabung dalam Black Hand.

Baca juga: Siapa Pencetus Perang Dunia I?

Hukuman

Menerima informasi tersebut, Kekaisaran Austria-Hongaria meminta Kerajaan Serbia untuk bertanggung jawab.

Namun, jawaban yang diberikan Serbia tidak memuaskan dan justru membuat konflik semakin memanas.

Kekaisaran Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia pada 28 Juli 1914. Peristiwa inilah yang kemudian memicu terjadinya Perang Dunia I (1914-1918).

Sementara itu, Gavrilo Princip dijatuhi hukuman penjara maksimal, yaitu 20 tahun. Ia ditahan di Benteng Terezin.

Namun, belum genap lima tahun dipenjara, Gavrilo Princip ditemukan meninggal dunia pada 28 April 1918 akibat tuberkulosis.

 

Referensi:

  • Jagal, T. (2015). Pemicu: Memburu Pembunuh yang Membawa Dunia ke Perang. Penerbitan Antik.
  • Roider, Karl. (2005). Ensiklopedia Perang Dunia I: Sejarah Politik, Sosial, dan Militer. California: ABC-CLIO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com