Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gavrilo Princip, Teroris Serbia yang Menembak Franz Ferdinand

Kompas.com - 07/07/2023, 06:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gavrilo Princip adalah seorang teroris Serbia yang membunuh Pangeran Austria-Hongaria, Franz Ferdinand dan sang istri, Sophie.

Saat tertangkap, Gavrilo Princip mengaku bahwa dirinya salah satu anggota dari Black Hand.

Black Hand adalah kelompok militer radikal yang dibentuk pada 1901 oleh perwira Angkatan Darat Serbia.

Akibat perbuatannya, Gavrilo Princip dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun di Benteng Terezin.

Gavrilo Princip wafat pada 28 April 1918 akibat tuberkulosis.

Baca juga: Mengapa Terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand Memicu Perang Dunia I?

Awal kehidupan

Gavrilo Princip lahir di dusun terpencil bernama Obljaj, dekat Bosansko Grahovo, Austria-Hongaria pada 25 Juli 1894.

Princip berasal dari keluarga yang tidak terlalu berkecukupan. Orangtuanya, Peter dan Marija Princip, adalah petani miskin yang hidup dari tanah yang mereka miliki sendiri.

Princip memulai sekolahnya di bangku sekolah dasar pada 1903, saat usianya 9 tahun.

Kemudian, di usia 13 tahun, Princip pindah ke Sarajevo, di mana kakak laki-lakinya, yaitu Jovan berniat untuk mendaftarkan sang adik di Akademi Militer Austro-Hongaria Sarajevo.

Namun, sesampainya Princip di Sarajevo, Jovan tiba-tiba berubah pikiran setelah seorang penjaga tokoh menasehatinya untuk tidak menjadikan adiknya sebagai “algojo bangsanya sendiri”.

Alhasil, Jovan mendaftarkan Princip di Sekolah Dagang. Setelah tiga tahun, Princip dipindahkan ke Gimnasium Sarajevo.

Memimpin perencanaan pembunuhan

Pada awal abad ke-20, hubungan antara Kekaisaran Austria-Hongaria dan Kerajaan Serbia memburuk.

Hal ini terjadi setelah kelompok nasionalis Serbia menggulingkan Raja Alexander I Obrenovic dan mengangkat raja dari Wangsa Karadordevic.

Konflik pun semakin memanas ketika Bosnia dan Herzegovina dianeksasi oleh Kekaisaran Austria-Hongaria pada 1908.

Pencaplokan inilah yang kemudian memicu kemarahan kaum nasionalis Serbia, yang merasa wilayah tersebut sudah seharusnya menjadi bagian dari Serbia.

Tiga tahun berselang, tahun 1911, Kerajaan Serbia terlibat dalam Perang Balkan, yang membuat Makedonia dan Kosovo jatuh ke tangan mereka dari Kekaisaran Ottoman.

Saat perang memuncak pada 1912, Princip mendaftarkan diri untuk menjadi sukarelawan di komite, tetapi ditolak dengan alasan fisik Princip yang dianggap tidak memenuhi syarat.

Lebih lanjut, pada awal 1914, Princip memutuskan meninggalkan Sarajevo dan pergi ke Beograd.

Sewaktu di Beograd, Princip yang sedang mempersiapkan ujian kelas enamnya di Sekolah Menengah Beograd Pertama, ditunjukkan oleh temannya, Nedeljko Cabrinovic, sebuah potongan koran yang berisi pengumuman kedatangan Pangeran Austria-Hongaria Franz Ferdinand di Bosnia pada bulan Juni.

Mengingat peristiwa sebelumnya ketika Kekaisaran Austria-Hongaria mencaplok Bosnia dan Herzegovina, Princip yang merupakan kaum nasionalis Serbia pun merasa geram dengan kehadiran Pangeran Franz Ferdinand.

Pasalnya, kaum nasionalis Serbia, baik yang berada di Serbia atau Bosnia, tetap tidak mau merelakan Bosnia dianeksasi oleh Austria-Hongaria.

Menindaklanjuti hal ini, Gavrilo Princip memutuskan untuk memimpin sebuah kelompok pembunuhan terhadap Pangeran Franz Ferdinand.

Baca juga: Apa yang Memicu Pembunuhan Pangeran Franz Ferdinand?

Membunuh Pangeran Franz Ferdinand

Upaya pembunuhan terhadap Pangeran Franz Ferdinand kerap dilakukan oleh sekelompok nasionalis Serbia, termasuk Gavrilo Princip.

Adapun tujuan utama mereka melakukan usaha pembunuhan ini adalah agar Bosnia terlepas dari Austria-Hongaria dan menyatukan seluruh bangsa Slavia Selatan (Bosnia, Bulgaria, Kroasia, Makedonia, Montenegro, Serbia, dan Slovenia) di dalam Serbia Raya.

Salah satu kelompok nasionalis Serbia terbesar di Bosnia adalah Black Hand, di mana Gavrilo Princip juga ikut bergabung di dalamnya.

Upaya awal pembunuhan Pangeran Franz Ferdinand adalah melempari mobilnya dengan granat.

Namun lemparan granat tersebut meleset dan melukai pinggirannya.

Pada akhirnya, Pangeran Franz Ferdinand dan istrinya, Sophia tewas di tangan Gavrilo Princip setelah ditembak di mobilnya dari jarak dekat.

Penangkapan

Setelah menembak Pangeran Franz Ferdinand, Princip langsung ditangkap. Sidang pun dibuka pad 12 Oktober dan berlangsung hingga tanggal 23 Oktober 1914.

Di dalam persidangan tersebut, Gavrilo Princip dan sebanyak 24 orang didakwa di pengadilan.

Ketika di persidangan, Gavrilo Princip menyampaikan bahwa aksinya tersebut ditujukan untuk mencegah reformasi yang sudah direncanakan Pangeran Franz Ferdinand.

Adapun kalimat yang disampaikan Gavrilo Princip di dalam persidangan berbunyi:

Saya seorang nasionalis Yugoslavia, bertujuan untuk penyatuan semua Yugoslavia, dan saya tidak peduli bentuk negara apa, tetapi harus bebas dari Austria... Rencananya adalah untuk menyatukan semua Slavia Selatan. Dipahami bahwa Serbia sebagai bagian bebas dari Slavia Selatan memiliki kewajiban moral untuk membantu penyatuan, untuk menjadi Slavia Selatan seperti halnya Piedmont ke Italia... Menurut pendapat saya, setiap orang Serbia, Kroasia, dan Slovenia harus menjadi musuh Austria”.

Tidak hanya itu saja, Gavrilo Princip juga mengaku bahwa ia tergabung dalam Black Hand.

Baca juga: Siapa Pencetus Perang Dunia I?

Hukuman

Menerima informasi tersebut, Kekaisaran Austria-Hongaria meminta Kerajaan Serbia untuk bertanggung jawab.

Namun, jawaban yang diberikan Serbia tidak memuaskan dan justru membuat konflik semakin memanas.

Kekaisaran Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia pada 28 Juli 1914. Peristiwa inilah yang kemudian memicu terjadinya Perang Dunia I (1914-1918).

Sementara itu, Gavrilo Princip dijatuhi hukuman penjara maksimal, yaitu 20 tahun. Ia ditahan di Benteng Terezin.

Namun, belum genap lima tahun dipenjara, Gavrilo Princip ditemukan meninggal dunia pada 28 April 1918 akibat tuberkulosis.

 

Referensi:

  • Jagal, T. (2015). Pemicu: Memburu Pembunuh yang Membawa Dunia ke Perang. Penerbitan Antik.
  • Roider, Karl. (2005). Ensiklopedia Perang Dunia I: Sejarah Politik, Sosial, dan Militer. California: ABC-CLIO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com